Laporan Wartawan Chaerul Umam JAKARTA - Sukarelawan Ganjar Milenial Center GMC menggelar kegiatan pelatihan cara budi daya ikan lele bersama BEM Setia dan Organisasi Masyarakat Banten, Jumat 9/6/2023. Kegiatan tersebut dilakukan di Kampung Cicadas, Desa Kalanganyar, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten. Ketua Kordinator Wilayah Banten Cucu Komarudin mengatakan kegiatan pelatihan budi daya ikan lele itu dilakukan untuk bisa memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar yang berkualitas, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan. Menurut dia, kegiatan itu dilaksanakan hasil permintaan anak muda sekitar yang menginginkan desa mereka dikenal sebagai penghasil ikan lele. "Ini diusulkan oleh para pemuda dan milenial kepada GMC untuk menjadikan desa perternakan. Kegiatan ini untuk mempererat talisilaturahmi dengan masyarakat dan mahasiswa," kata Cucu dalam keterangannya, Sabtu 10/6/2023. Baca juga Makin Banyak Kecurangan, Pengamat Kualitas Pemilu dan Demokrasi Indonesia Menurun Dalam kegiatan tersebut, Cucu menjelaskan ada sejumlah yang harus dipersiapkan mulai dari kolam, lahan, air hingga penyebaran bibit ikan. Tujuannya, agar ikan lele bisa berkembang dengan baik. Pasalnya, dalam budi daya ikan lele boleh bisa sembarangan, butuh proses yang cukup panjang agar bisa memanen ikan tersebut. "Butuh proses yang cukup panjang yang pertama, yaitu penyiapan lahan dan penyebaran bibit, dari penyiapan lahan ke penyebaran bibit membutuhkan empat hari penyeterilan air," ujar Cucu. Dalam kesempatan itu, GMC Banten memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada masyarakat setempat. Sementara itu, Perwakilan Ormas Baraya Banten Dinar mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh pendukung Ganjar Pranowo itu. Menurut dia, kegiatan pelatihan budi daya ikan ini memberikan dampak yang baik bagi para warga, terlebih pelatihan tersebut melibatkan para milenial di desa tersebut. "Kami ucapkan terima kasih kepada Ganjar Milenial Center Banten yang senantiasa menyalurkan kegiatan yang sifatnya memberikan dampak kepada masyarakat kecil juga senantiasa melibatkan kami selaku pemuda dan milenial," kata Dinar.
Budidayaikan mas sebenarnya gampang. Asalkan kita tahu bagaimana caranya dan langkah-langkahnya. 1. Siapkan kolam. Hal pertama yang perlu dipersiapkan tentu medium budidayanya, yaitu kolam. Pilihan kolamnya pun bisa menggunakan kolam tanah, kolam tembok, kolam terpal, hingga keramba. Ikan LeleIkan Lele SangkuriangCiri-Ciri Lele SangkuriangBudidaya Ikan Lele SangkuriangIndukan Lele SangkuriangPembuatan Kolam Tanah Dan TembokPersiapan Kolam Tanah Dan TembokPenebaran BenihPemberian MakanMasa PanenPasca PanenPemeliharaan KolamTips Menghindari Penularan Penyakit Ikan Lele Ikan lele adalah salah satu jenis ikan air tawar yang telah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia. Budidaya lele tumbuh dengan cepat karena. dapat dibudidayakan di lahan terbatas dan sumber air dengan kepadatan stocking tinggi teknologi budidaya relatif mudah dikendalikan oleh masyarakat pemasaran relatif mudah modal bisnis yang dibutuhkan relatif rendah. Perkembangan bisnis budidaya ikan lele meningkat setelah masuknya spesies ikan lele Afrika ke Indonesia pada tahun 1985, kini muncul jenis Ikan Lele Sangkuriang dan Ikan Lele Python. Ikan Lele Sangkuriang Keuntungan dari spesies lele baru ini dibandingkan dengan lele lokal adalah ia tumbuh lebih cepat, memiliki lebih banyak telur dan lebih tahan terhadap penyakit. Namun, perkembangan budidaya yang cepat tanpa dukungan manajemen induk yang baik menyebabkan kualitas ikan lele menurun. Ini karena darah sudah menikah, pemilihan induk salah dengan penggunaan induk berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari karakter umum pertama kematangan gonad, tingkat penetasan telur, pertumbuhan harian, ketahanan terhadap penyakit dan nilai FCR Feeding Conversion Rate. Ciri-Ciri Lele Sangkuriang Kepala Kepala ikan lele sangkuriang rata pipih ke bawah. Panjangnya hampir sepertiga panjang tubuhnya. Kepala lele sangkuriang sedikit lebih panjang dari lele dumbo biasa, yang hanya seperempat dari panjang tubuhnya. Kepala ini ditutupi dengan tulang pelat yang cukup keras. Di dalamnya ada rongga yang terletak di atas insang yang berfungsi sebagai alat pernapasan. Selain insang, ikan lele memiliki alat respirasi tambahan, labirin yang berfungsi menghirup oksigen dari udara. Lele Sangkuriang memiliki 8 tentakel 4 pasang yang terletak di sekitar mulut. Selain itu, ikan lele Sangkuriang memiliki sepasang lubang hidung yang terletak di bagian anterior. Tubuh Di bagian tengah tubuh membulat dan punggung cenderung rata ke samping, tidak memiliki sisik tetapi kulit ditutupi dengan lendir sehingga sangat licin. Warna tubuh hitam kehijauan di bagian belakang dan putih kekuningan di perut. Bintik-bintik yang menghiasi kulit tidak sebanyak di lele Afrika biasa. Sirip dan Ekor Ikan lele sangkuriang mempunya tiga sirip tunggal yaitu sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur. Selain itu, ia juga memiliki 2 sirip berpasangan, sirip perut dan dada. Sirip dada lele Sangkuriang sangat keras dan meruncing yang biasanya disebut patil. Namun, pati lele sangkuriang tidak mengandung racun seperti lele lokal. Sementara di belakang lele sangkuriang, ada sirip ekor berbentuk kipas yang berfungsi bergerak maju. Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas ikan lele Afrika, telah berhasil dalam rekayasa genetika untuk menghasilkan ikan lele dumbo strain baru, yang diberi nama “lele” Sangkuriang. Seperti sifat biologis lele Afrika sebelumnya, lele sangkuriang diklasifikasikan sebagai omnivora. Di alam atau di lingkungan budidaya, ia dapat menggunakan plankton, cacing, serangga, udang kecil, dan moluska sebagai makanan. Untuk akuakultur, penggunaan pakan komersial pelet sangat dianjurkan karena memiliki efek besar pada peningkatan efisiensi dan produktivitas. Induk lele dumbo adalah hasil dari perbaikan ini, dinamai “Lele Sangkuriang”. Indukan Lele Sangkuriang Induk lele Sangkuriang adalah hasil dari perbaikan genetik melalui persilangan antara induk betina generasi kedua F2 dan induk jantan generasi keenam F6. Induk betina F2 adalah koleksi di Pusat Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari baris kedua lele Afrika yang diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 adalah induk induk F6 adalah stok induk yang ada. Basis induk yang disebarluaskan dihasilkan dari persilangan kedua antara induk betina generasi kedua F2 dan induk jantan jantan tahap pertama F2 6. Budidaya lele sangkuriang dapat dilakukan di daerah dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah dan airnya tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai, terutama pengaturan suhu air akuakultur masih bisa dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian di atas >800 m dpi. Namun, jika penanaman dikembangkan dalam skala massal, itu harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial di sekitarnya, yang berarti bahwa area budidaya dikembangkan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah. Budidaya ikan lele, baik pembenihan dan kegiatan pembesaran dapat dilakukan di kolam tanah, seperti tembok atau bak plastik. Penanaman di tembok dan bak plastik dapat menggunakan lahan atau lahan marginal lainnya. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air Sumu air permukaan atau sumur dalam, atau air hujan yang telah dikondisikan terlebih dahulu. Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan patin berkisar antara 22-32 ° C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan, dan selera makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. pH air ideal berkisar 6-9. 3. Oksigen terlarut air harus > 1 mg / l. Budidaya lele sangkuriang bisa dilakukan di bak plastik, seperti tembok atau kolam. Pembuatan Kolam Tanah Dan Tembok Dalam budidaya lele di tambak yang perlu diperhatikan adalah membuat tambak/kolam, membuat pintu masuk dan membuang air. Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah persegi panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalaman kolam berkisar dari 1,0-1,5 m dengan kemiringan kolam dari aliran air sampai debit 0,5%. Di tengah-tengah dasar kolam adalah parit kamalir yang memanjang dari masuknya air ke pembuangan monik. Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm. Kami merekomendasikan bahwa pintu masuk dan keluar air antara 15-20 cm. Pintu keluar bisa berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau tembok yang terdiri dari dua bagian, yaitu kotak dan pipa keluar. Dalam sebuah kotak, papan segel dipasang yang terdiri dari dua lapisan, yang diisi dengan tanah dan satu lapisan filter. Ketinggian papan disesuaikan dengan ketinggian air yang diinginkan. Sementara pengeluaran air dalam bentuk siphon lebih sederhana, yang hanya terdiri dari pipa paralon yang dipasang di dasar kolam di bawah tanggul dengan bantuan pipa berbentuk “L” yang menonjol sesuai dengan ketinggian air kolam. Filter bisa dipasang di pintu masuk dan keluar agar ikan tidak keluar / masuk. Persiapan Kolam Tanah Dan Tembok Persiapan tambak tanah tradisional Perawatan dasar tambak terdiri dari okulasi atau pembajakan tanah tambak dan meratakannya. Kolam tempok menggunakan balok kayu untuk membuatnya keras dan padat untuk mencegah kebocoran. Penempatan tanggul untuk kolam tanah termasuk bagian kolam bocor. Untuk tempat berlindung ikan benih lele sambil memfasilitasi panen, parit / kamalir dan genangan air untuk panen dibuat. Persiapan tembok kolam hampir sama dengan kolam tanah. Perbedaannya adalah bahwa dasar kolam tidak diproses oleh kolam, memperbaiki parit dan bak untuk panen, karena parit dan tangki untuk panen biasanya dibuat secara permanen. Pemberian Pupuk Pada Air Pemupukan dengan kotoran ayam, berkisar antara 500-700 gram / m2; urea 15 gram / m2; SP3 10 gram / m2; NH4N03 15 gram / m2. Di pintu masuk dan keluar gerbang air, filter dipasang. Kemudian isi kolam air. Kolam dibiarkan selama ± 7 tujuh hari, untuk memberi kesempatan tumbuh makanan alami. Berikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan meningkatkan kualitas tanah. Dosis yang disarankan adalah 20-200 gram / m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah, lebih banyak kapur dapat diberikan, dan sebaliknya jika tanahnya cukup baik, kapur dapat diberikan untuk membasmi hama yang mungkin ditemukan di kolam. Penebaran Benih Penebaran benih Sebelum benih ditabur, benih harus dicuci terlebih dahulu dengan merendamnya dalam larutan KM5N04 Kalium permanganat atau PK dengan dosis 35 gram / m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg / l selama 5 -10 menit. Sebarkan benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau saat udaranya tidak panas. Sebelum didispersikan ke dalam kolam, benih-benih tersebut diaklimatisasi terlebih dahulu perlakuan penyesuaian suhu dengan menambahkan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pembawa benih. Benih yang diadaptasi akan secara otomatis keluar dari kantong wadah yang mengangkut benih ke lingkungan baru, yaitu kolam. Ini berarti bahwa perawatan dilakukan di atas permukaan kolam tempat benih tas mengapung di atas air. Jumlah benih yang ditebar adalah 35-50 ekor / m2 berukuran 5-8 cm. Pemberian Makan Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1 9 atau campuran dedak halus, dedak, jagung, cacahan siput dengan perbandingan 2 1 1 1 campuran dapat dibuat dari bentuk pelet. Memberi makan Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele, perlu menyediakan makanan tambahan dalam bentuk pelet. Jumlah makanan yang diberikan adalah 2-5% per hari dari total berat ikan yang didistribusikan di kolam. Frekuensi menyusui 3-4 kali setiap hari. Masa Panen Panen lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah ditingkatkan selama 130 hari, dengan berat antara 200 – 250 gram per ekor dengan panjang 15-20 cm. Pemanenan dilakukan dengan mengurangi air tambak. Lele akan berkumpul di Kamalir dan genangan air, sehingga mudah ditangkap menggunakan waring atau lambat. Metode penangkapan lainnya adalah dengan menggunakan pipa bambu atau pipa bambu / pipa bambu yang diletakkan di dasar kolam, ketika air kolam dikurangi, ikan lele akan masuk ke ruas bambu / paralon, sehingga ikan dapat dengan mudah ditangkap atau dipindahkan. Pasca Panen Tangkapan lele dikumpulkan dalam wadah dalam bentuk saringan / happa yang dipasang di kolam di mana air terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan diangkut ke pasar. Mengangkut ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, sejumput ikan atau jerigen plastik yang diperluas oleh permukaan dan dengan sedikit air. Kegiatan budidaya ikan lele sangkuriang di tingkat peternak seringkali dihadapkan pada masalah penyakit ikan atau kematian. Dalam kegiatan pembesaran, banyak penyakit disebabkan oleh buruknya penanganan kondisi lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang termasuk ular dan belut. Sedangkan organisme patogen yang sering menyerang adalah Ichthiophthirius sp., Trichodina sp., Monogenea sp. dan Dactylogyrus sp. Pengendalian serangga dapat dilakukan dengan memberikan insektisida yang direkomendasikan saat mengisi air sebelum benih ditanam. Sedangkan penanganan belut dapat dilakukan dengan membersihkan kolam dan memasang plastik di sekitar kolam. Pemeliharaan Kolam Pengendalian organisme patogen dapat dilakukan dengan manajemen lingkungan yang baik dari budidaya dan pemberian makan secara teratur dan memadai. Perawatan dapat menggunakan obat yang direkomendasikan. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan menyiapkan kolam dengan baik. Dalam kegiatan akuakultur menggunakan pertanian tanah, persiapan tambak meliputi pengeringan, pembalikan tanah, penyu yang merapikan, kalsifikasi, pemupukan, irigasi, dan penanaman plankton sebagai sumber pakan. Dalam kegiatan budidaya menggunakan tembok atau bak plastik, persiapan kolam mencakup pengeringan, desinfeksi jika perlu, irigasi dan pertumbuhan plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air tambak juga bisa dilakukan dengan menambahkan bahan probiotik. Tips Menghindari Penularan Penyakit Untuk menghindari penularan penyakit, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut Pindahkan ikan yang menunjukkan gejala nyeri segera dan dirawat secara terpisah. Ikan yang tampaknya rusak parah harus dihancurkan. Jangan membuang air bekas dari ikan yang sakit ke saluran air. Kolam yang terinfeksi harus segera dikeringkan dan dikalsifikasi dengan dosis 1 kg / 5 m2. Cretaceous CaO tersebar merata di dasar kolam, kolam dibiarkan sampai kolam retak. Mengurangi kepadatan ikan di kolam yang terkena penyakit. Alat tangkap dan wadah ikan harus dilindungi dari kontaminasi. Sebelum menggunakannya lagi, harus dicelupkan ke dalam Kalium Permanganat PK 20 ppm 1 gram dalam 50 liter air atau larutan klorin 0,5 ppm 0,5 gram dalam 1 m3 air. Setelah memegang ikan yang sakit, cuci tangan Anda dengan larutan PK 7. Selalu bersihkan bagian bawah kolam dari lumpur dan sampah organik. 8. Usahakan kolam renang tetap segar atau air baru. 9. Meningkatkan nutrisi makanan ikan dengan menambahkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan ikan. Baca Juga Panduan Dan Cara Budidaya Lidah Buaya Agar Tumbuh Subur 16 Usaha Budidaya Tanaman Yang Menguntungkan Saat Ini 18 Cara Mudah Budidaya Pisang Kepok Yang Benar “Panen Melimpah” Potensi Perkebunan Di Indonesia Dan Komoditas Serta Hasil Terbesarnya Demikian Penjelasan Tentang 13 Cara Budidaya Lele Sangkuriang Bagi Pemula Kolam Tanah & Tembok Semoga Bermanfaat Bagi PembacaPanduanTerlengkap Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Tanah. Hama Dan Penyakit 2018 - cara pengendalian hama dan penyakit meski demikian cara budidaya lele sangkuriang bagi pemula di kolam tembok juga memiliki beberapa keunggulan seperti' 'LELE CIANJUR May 13th, 2018 - pusat budidaya lele sangkuriang 1 Berbagai jenis obat pencegah Adapun
Budidaya ikan lele merupakan salah satu kegiatan atau usaha yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Perawatannya yang relatif mudah dan target pemasaran yang cukup luas menjadi faktor pilihan tersendiri bagi para peternak ikan lele. Media pembudidayaan ikan lele pun cukup beragam. Mulai dari kolam terpal, kolam tembok, kolam bioflok, dan salah satunya dengan media kolam tanah. Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai bagaimana cara budidaya ikan lele di kolam tanah. Yuk simak ! Peluang Usaha Ternak Ayam Pedaging & Petelur Siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia “BERGARANSI” Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam TanahKolam TanahKelebihan dari Kolam TanahA. Persiapan dan Cara dalam Membuat Kolam Tanah1. Proses Penggalian Kolam2. Proses Pengeringan Kolam3. Proses Penggemburan Tanah4. Proses Pengapuran Tanah5. Proses Pemupukan6. Pengisian AirB. Pemilihan Bibit LeleC. Penebaran Bibit LeleD. Pemberian PakanE. Pemeliharaan F. Proses Panen Tips Agar Kolam Tanah Tidak Mudah Bocor Kolam Tanah Kolam tanah adalah salah satu media pembudidayaan ikan termasuk ikan lele yang dibuat dengan bahan utama tanah yang digali. Cara budidaya ikan lele di kolam tanah juga relatif mudah. Pembuatan kolam tanah sebaiknya melihat dulu jenis tanahnya, apakah mudah menyerap air atau tidak. Untuk kolam tanah sebaiknya dibuat pada jenis tanah yang tidak mudah menyerap air. Kolam tanah tidak bisa dibuat pada tanah yang berpasir, tanah berporous, dan tanah galian. Kelebihan dari kolam tanah pun bermacam-macam, diantaranya Kolam Pembudidayaan Lele Sistem Kolam Tanah Kolam Tanah Kelebihan dari Kolam Tanah Ketersediaan pakan alami pada kolam tanah akan lebih banyak. Karena tanah merupakan tempat tumbuhnya mikroorganisme yang bisa untuk pakan tambahan lele. Biaya dalam pembuatan kolam tanah relatif lebih murah dibandingkan dengan kolam jenis lain. Pada kolam tanah, proses perombakan sisa pakan dan metabolisme bisa terjadi secara alami. Kolam tanah bisa dan gampang untuk dialihfungsikan, misalnya menjadi sawah. Namun dibalik banyak kelebihan tersebut, terdapat beberapa kekurangan dari kolam tanah. Salah satunya adalah kolam tanah rentan bocor. Kebocoran rentan terjadi pada tanggul kolam sehingga peteranak harus telaten dalam merawatnya. Debit air yang masuk ke dalam kolam pun sulit di kontrol serta hewan predator di dalam kolam sulit untuk terdeteksi. Nah, setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kolam tanah, yuk intip persiapan dalam berbudidaya ikan lele di kolam tanah ! Sebelum memulai budidaya ikan lele di kolam tanah, perlu ada hal yang diperhatikan mulai dari kolam, pakan, hingga masa panen. Namun hal utama yang harus dipersiapkan tentunya adalah kolam. Berikut persiapan dan cara dalam membuat kolam tanah. A. Persiapan dan Cara dalam Membuat Kolam Tanah 1. Proses Penggalian Kolam Sebelum menuju ke proses penggalian, pastikan lokasi untuk pembuatan kolam tanah telah bersih dari sampah. Selanjutnya mulailah menggali tanah dengan ukuran 5 x 3 meter dengan kedalaman 80 – 150 cm. Penggalian tanah bisa dilakukan menggunakan cangkul atau alat modern. Tanah hasil galian jangan dibuang, sebaiknya jadikan tanah hasil galian sebagai tanggul. Tanggul di buat di pinggiran kolam dengan lebar dan kuat agar nantinya kolam tidak mudah bocor. Jangan lupa untuk memberikan salah satu pipa pengeluaran air di salah satu sudut tanggul kolam agar air tidak meluap. Jangan lupa untuk membuat kemalir atau parit di tengah kolam dengan ukuran lebar 40 cm dan kedalaman 20 cm. Pembuatan kemalir ini bertujuan untuk memudahkan saat lele akan dipanen. 2. Proses Pengeringan Kolam Setelah proses penggalian kolam selesai, maka kolam harus dikeringkan terlebih dahulu. Keringkan kolam di bawah sinar matahari selama 3 – 7 hari. Pastikan kolam harus benar-benar kering, tandanya adalah dengan melihat tanah di dasar kolam yang retak-retak. Proses pengeringan ini berfungsi untuk membunuh segala bakteri yang ada di tanah kolam yang bisa menimbulkan bibit penyakit bagi ikan lele. Selain itu gas-gas beracun yang terperangkap di dalam tanah akan menguap hilang jika terpapar sinar matahari. 3. Proses Penggemburan Tanah Setelah tanah dasar kolam dipastikan benar-benar kering, proses selanjutnya adalah penggemburan tanah. Tanah digemburkan atau di bajak di balik menggunakan cangkul dengan kedalaman sekitar 10 cm. Tanah yang gembur mudah ditumbuhi mikroorganisme baik. 4. Proses Pengapuran Tanah Apabila tanah dasar kolam sudah digemburkan, maka harus dilakukan proses penebaran kapur. Proses pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan tingkat keasaman atau pH pada tanah. Taburkan kapur tohor dengan dosis 50 – 200 gram/m2. Semakin asam tanah, maka jumlah kapur tohor yang ditaburkan pun semakin tinggi. Setelah kapur ditaburkan, aduk-aduk dengan tanah yang telah gemburkan sampai tercampur rata dan biarkan hingga 7 hari. Ilustrasi Proses Pengapuran Kolam Tanah Pengapuran Tanah 5. Proses Pemupukan Setelah tanah diberi kapur dan dibiarkan selama kurang lebih satu minggu, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah pemberian pupuk. Pemupukan bisa menggunakan pupuk organik dari kotoran sapi, kerbau, kambing, atau bisa menggunakan pupuk kompos. Taburkan pupuk secara merata ke tanah dasar kolam, pastikan tercampur rata dengan tanah yang telah gembur. Bisa juga ditambahkan dengan pupuk urea dan TSP. Kemudian padatkan tanah campuran tadi dan biarkan hingga satu minggu. Proses pemberian pupuk berfungsi untuk menumbuhkan organisme seperti fitoplankton dan cacing, dimana nantinya biota tersebut bisa menjadi pakan alami lele. 6. Pengisian Air Setelah kolam dipupuk, kemudian isil ah kolam dengan air setinggi 50-70 cm dan biarkan selama satu minggu. Dalam waktu satu minggu air kolam akan tersinari oleh matahari dan tembus ke dasar kolam. Hal itu akan memicu tumbuh dan berkembangnya biota air seperti cacing dan fitoplankton yang berfungsi sebagai pakan alami lele. Setelah satu minggu, air kolam akan berubah warna menjadi kehijauan. Lalu tambahkan air ke dalam kolam hingga ketinggian 100 – 120 cm. Setelah melakukan seluruh prosedur di atas, maka kolam tanah telah siap untuk ditebari benih ikan lele. Berikut penjelasan mengenai bibit ikan lele, pakan ikan lele, pemeliharaan, hingga proses pemanenan. Proses Pengisian Air Kolam Kolam di isi air B. Pemilihan Bibit Lele Perlu anda perhatikan sebelum membeli bibit ikan lele mengenai ciri-ciri bibit lele yang baik. Bibit lele yang baik sehat ciri-cirinya ia terus bergerak aktif. Pastikan tidak ada cacat atau luka di seluruh tubuh ikan lele, mulai dari kepala hingga ekor. Kulit bibit lele yang baik warnanya mengkilap tanpa ada bercak dan ukurannya seragam. Ukuran bibit lele yang siap dimasukkan kolam biasanya sekitar 5 – 7 cm. Anda bisa memilih jenis bibit lele sesuai keinginan anda. Ada bibit lele dumbo ataupun lele sangkuriang untuk diternakkan di kolam tanah. Pemilihan Bibit Ikan Lele yang Baik Bibit lele muda C. Penebaran Bibit Lele Setelah anda memastikan bahwa anda telah membeli bibit yang baik dan sehat, lalu bibit tersebut dimasukkan ke dalam kolam. Tetapi perlu diingat, jangan sampai anda memasukkan bibit ikan lele yang baru saja anda beli secara langsung ke dalam kolam. Hal ini akan mengakibatkan lele menjadi stress, sebab lele belum diberi waktu untuk beradaptasi dengan air kolam. Bibit lele harus menyesuaikan suhu terlebih dahulu dari wadah atau jerigen bawaan dengan air kolam. Sebaiknya yang harus dilakukan adalah dengan meletakkan bibit lele bersama wadah atau jerigen bawaannya ke dalam kolam lalu diamkan selama 15-30 menit. Setelah itu miringkan sedikit wadah tadi dan biarkan bibit lele keluar dengan sendirinya. Proses Menebar Benih Lele Bibit lele masuk kolam D. Pemberian Pakan Pemberian pakan pada lele yang dipelihara dalam kolam tanah akan sedikit lebih hemat karena telah tersedia pakan alami dari dalam kolam. Tetapi lele juga perlu tambahan nutrisi. Anda bisa memberikannya pakan buatan berupa pelet. Pelet mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh lele. Pada saat lele masih dalam bentuk bibit, pakan yang diberikan berupa pelet yang masih dalam bentuk scrumble atau butiran. Bisa juga diberikan pakan tambahan cacing sutera atau kutu air. Jika lele sudah besar, pelet yang diberikan adalah pelet yang sesuai dengan panjang tubuhnya. Terdapat banyak di pasaran pakan lele yang disesuaikan dengan panjang tubuhnya. Untuk menghemat pakan, anda juga bisa memberikannya pakan alternatif berupa ikan rucah atau keong sawah yang telah dipotong-potong. Pakan alternatif dari campuran daun singkong dan pelet juga baik untuk lele. Pemberian pakan dilakukakan 3 sampai 4 kali dalam satu hari. Khusus untuk lele yang masih dalam bentuk bibit, frekuesi pemberian pakan harus ditingkatkan. Karena bibit lele mudah merasa lapar. Setelah lele bertambah besar, frekuensi pemberian pakan akan sedikit berkurang. Setiap 10 hari sekali lele diambil sampelnya untuk mengetahui berapa jumlah pakan yang harus diberikan setiap harinya. Saat memberi pakan lele, anda harus memperhatikan apakan lele sudah kenyang atau belum. Jangan sampai lele kekenyangan. Apabila lele sudah kenyang maka ia tidak akan memakan pakan ataupun pelet yang telah disebar. Selain mubadzir, timbunan pakan di dasar kolam juga tidak baik bagi lele karena akan menimbulkan zat amonia yang bisa membuat lele menjadi mati. Namun jangan sampai anda telat dalam memberi pakan, karena lele termasuk hewan kanibal. Ia akan memangsa kawannya terutama yang berukuran lebih kecil apabila dalam kondisi kelaparan. Pelet Pakan Ikan Lele Pelet Baca juga Anda Pembudidaya Lele?, Bisa Jadi Belum Tahu 8 Fakta Ikan Lele Ini ! Ternak Ayam VS Ternak Lele, Untung Mana ? E. Pemeliharaan Dalam membudidayakan ikan lele, perlu dilakukan pemeliharaan yang telaten dan rutin. Hal itu meliputi kebersihan kolam, hama, penyakit, dan lain-lain. Untuk kebersihan kolam, anda harus mengganti air kolam tergantung dengan frekuensi pemberian pakan. Apabila frekuensi pemberian pakan tinggi, maka kolam harus lebih sering dibersihkan. Jika telah tercium bau seperti bau busuk maka segera ganti air kolam. Bau busuk tersebut bersumber dari sisa-sisa pakan yang mengendap di dasar kolam. Angkat sisa-sisa pakan yang ada didasar kolam. Kemudian gantilah air kolam dengan menguras sepertiga air kolam bagian bawah kemudian isi kembali dengan air baru. Untuk mencegah agar hama pemangsa lele seperti musang air, linsang, atau ular, sebaiknya pada saluran pemasukan maupun pembuangan air diberi saringan atau semacam jaring-jaring strimin pelindung. Bisa juga dengan memasang pagar di pinggiran kolam. Jagalah suhu air kolam agar stabil pada kisaran 28o celcius agar lele tetap dalam kondisi yang baik. F. Proses Panen Dalam proses beternak, waktu panen adalah saat-saat yang sangat ditunggu. Setelah masa pemeliharaan selama 2,5 sampai 3 bulan, lele telah siap untuk dipanen. Biasanya lele siap panen dalam satu kilogram lele berisi sekitar 5-9 ekor. Dua minggu sebelum lele dipanen, frekuensi pemberian pakan sedikit dikurangi. Dalam proses pemanenan, agar mudah kuras air kolam terlebih dahulu menggunakan ember ataupun pompa hingga tersisa air setinggi 10-15 cm. Gunakan sarung tangan atau bantuan jaring supaya tangan anda tidak terkena patil. Setelah itu sortir lele seusuai ukuran agar lebih seragam. Selain menggunakan media kolam tanah, anda juga bisa mencoba berbudidaya ikan lele di kolam tembok. Namun untuk kolam tembok sendiri membutuhkan budget yang lebih banyak daripada kolam tanah. Tetapi kolam tembok tidak rentan bocor seperti pada kolam tanah. Cara budidaya ikan lele di kolam tembok pun secara keseluruhan hampir sama dengan budidaya ikan lele di kolam tanah. Hanya saja sedikit berbeda dalam hal penyiapan kolam. Proses pemanenan ikan lele Panen ikan lele Tips Agar Kolam Tanah Tidak Mudah Bocor Salah satu kelemahan dari kolam tanah adalah rentan terjadi kebocoran. Tetapi ada beberapa tips cara yang bisa dilakukan untuk meminimalisir kebocoran tersebut, yaitu Kebocoran pada kolam tanah biasanya terjadi akibat tanggul kolam pematang tidak atau kurang kuat. Maka dalam pembuatan tanggul kolam sebaiknya memperhatikan antara kedalaman kolam dengan tinggi dan lebar tanggul kolam. Biasanya tanggul kolam berbentuk trapesium sama kaki. Supaya tanggul kolam kuat menahan debit air, tanggul dibuat dengan lebar atas 1 meter dan lebar bawah 2 sampai 3 meter. Tanggul kolam ditanamkan 20 cm meter dibawah dasar kolam agar lebih kuat. Contoh tanggul pada kolam tanah Tanggul lele Selain dalam hal tanggul, anda bisa membuat dasar kolam dengan posisi miring ke arah pengeluaran air sehingga memudahkan saat menguras air kolam. Kemiringan dasar kolam dari arah pemasukan ke arah pengeluaran 1-2 %. Jadi setiap jarak 10 meter diberikan selisih ketinggian sekitar 30 cm. Saluran ditengah kolam kemalir juga dibuat miring ke arah pengeluaran air agar memudahkan saat pengurasan. Untuk saluran pemasukan air dan pengeluaran air sebaiknya di buat terpisah dan terletak di tengah sisi kolam yang pendek. Hal tersebut ditujukan agar sirkulasi air menjadi lancar. Kemiringan dasar kolam Ukuran kolam Kata Terkait kelebihan dan kekurangan kolam tanah untuk budidaya lele, budidaya ikan lele sangkuriang di kolam tanah, cara budidaya ikan lele di kolam tembok, cara membuat kolam tanah agar tidak bocor, cara membuat kolam tanah agar tidak bocor Tim dalam penulisan artikel nya di dukung oleh Bapak Agus Harianto beliau sosok senior di dunia peternakan di Indonesia alumni Fakultas Peternakan dan bersinergi dengan Akademisi lainya. Kami senantiasa berikhtiar berbagi tulisan yang bermanfaat. Komentar, kritik dan saran yang membangun sungguh merupakan energi positif bagi kami. 4 Ikan lele di dalam kolam terpal pada biasanya lebih sehat dan gesit sehingga dapat mengurangi resiko penyakit ikan. Ada beberapa Persyaratan budidaya lele kolam terpal mengaplikasikan cara bioflok yaitu sebagai berikut: 1. Memerlukan probiotik sebagai media penyusunan flog. 2. Membutuhkan oksigen yang lebih tinggi sekitar 4 ppm hingga 6 ppm. 3.Tips Ada berapa banyak warung pecel lele yang kamu lewati setiap harinya? Sebanyak itulah juga peluang dalam berbisnis ikan lele. Ikan lele merupakan jenis ikan yang sering dibudidayakan oleh banyak orang karena memiliki prospek bisnis yang menguntungkan. Selain dari segi bisnis, sebagian besar orang juga sudah mengetahui kalau ikan lele merupakan salah satu makanan favorit masyarakat dan menyebabkan permintaan pasar yang tidak pernah surut. Cara budidaya ikan lele juga merupakan salah satu budidaya ikan yang lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan budidaya ikan lainnya. Hal ini disebabkan karena ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mampu bertahan dalam segala kondisi kolam dan lingkungan sekitar. Tidak heran kalau begitu banyak metode atau jenis kolam yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan lele ini, dan cara budidaya ikan lele di kolam tembok merupakan cara yang dinilai menguntungkan dibandingkan dengan cara lain. Lalu, bagaimana cara budidaya ikan lele di kolam tembok? Apa saja manfaat kolam tembok tersebut? Berikut penjelasannya. Cara Budidaya ikan Lele di Kolam Tembok Ukuran Kolam Cara budidiaya ikan lele di kolam tembok sebenarnya membutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan budidaya ikan lele melalui kolam terpal atau kolam tanah. Tapi sebenarnya budidaya satu ini merupakan cara yang paling efektif dan juga lebih menguntungkan. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan membuat kolam berukuran paling kecil sekitar 1×3 meter dan umumnya 2×5 meter. Setelah pembuatan kolam selesai, biarkan saja kolam tersebut kosong tanpa ikan dan air selama beberapa hari hingga bermacam zat berbahaya dari pembuatan tembok tersebut hilang dan nantinya mengganggu pertumbuhan budidaya ikan lele milikmu. Syarat dalam Penggunaan Kolam tembok Untuk kolam yang terbuat dari semen biasanya memiliki ukuran kolam dengan luas sekitar 100 meter dengan lebar pematangnya sekitar 30-40 cm saja, dan ketinggian kolam mulai dari meter. Dalam pembuatan kolam tembok dari semen ini ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu, yakni Pada dasar kolam harus dibuat agak melandai ke titik pusat pintu keluar dengan kemiringan minimal 5 derajat. Pada saluran pipa untuk pembuangan atau pemasukan air dibuat dengan menggunakan pipa PVC 3. Pada pipa pengeluarnya tersebut sebaiknya diusahakan agar dapat mengeluarkan lapisan dasar karena lapisan tersebut akan banyak mengandung bahan endapan lumpur dari sisa makanan dan kotoran ikan. Persiapan Kolam Dalam menjalankan cara budidaya ikan lele di kolam tembok, kamu harus mengisi air sebanyak ½ dari ketinggian sebelum dimasukan bibit-bibit ikan lelenya. Langkah selanjutnya yang kamu lakukan adalah untuk memasukkan pelepah pisang ke dalam bak tersebut sebanyak-banyaknya untuk mengikat senyawa berbahaya yang tertinggal pada kolam. Tapi sebelum itu, kamu harus menaburkan pupuk kandang dan kapur pupuk guna mengurangi kadar keasaman dalam air sehingga air bisa dikontrol secara baik. Kamu baru bisa memulai budidaya ikan lele setelah campuran pelepah pisang, pupuk kandang, dan pupuk kapur membusuk selama 2 minggu. Pemilihan Bibit yang Berkualitas Bagi kamu yang ingin mulai bisnis budidaya ikan lele dan mendapatkan hasil serta kualitas yang maksimal, pastikan kamu sudah memilih bibit yang berkualitas. Guna mengetahui mana saja bibit yang berkualitas, kamu bisa mengetahui beberapa karakteristik dan ciri-cirinya di bawah ini Jika diperhatikan pada gerak bibit atau ikan lele, pastikan kamu memilih ikan yang memiliki gerakan yang lincah. Apabila kamu melihat bibit lele yang lemas atau kurang bergerak, disarankan untuk tidak membelinya. Kalau dilihat secara fisik, pilihlah bibit ikan yang mulus dan bebas dari luka lecet. Pada umumnya bibit lele atau lele yang baik memiliki warna tubuh yang sewarna antara coklat atau hitam kemerahan. Jika kamu menemukan ikan lele yang banyak lecet di tubuhnya, maka semakin tinggi tingkat kematian pada lele tersebut. Kamu juga bisa memilih ikan lele atau bibit lele yang terlihat bergerak melawan arus dengan lembut. Mengapa? Karena secara umum atau sebagian besar ikan lele yang melawan arus biasanya bibit tersebut dalam kondisi baik begitu juga dengan sebaliknya. Jika kamu melihat ada bibit lele yang bergerak terbawa arus, maka sebaiknya bibit tersebut tidak kamu pilih. Adapun untuk ciri-ciri dari bibit ikan lele yang memiliki karakter yang cukup baik untuk dibudidayakan, antara lain Memiliki tubuh yang berwarna cerah, fisiknya Nampak sehat, dan gerakan tubuhnya sangat lincah di air Memiliki dua pasang sirip bawah, baik di sisi leher hingga tengah tubuh. Sirip punggung sepanjang tubuh masih utuh atau komplit yakni 4 pasang berarti kondisi ikan tersebut semakin prima dan baik untuk dipilih. Persiapan dan Penebaran Bibit Ikan Lele Setelah kamu menemukan dan mendapatkan benih atau bibit ikan lele, cara budidaya ikan lele di kolam tembok selanjutnya adalah menebarkannya ke kolam. Namun, sebelum kamu menebarkan bibit tersebut ke dalam kolam, sebaiknya kamu memasukan bibt ikan tersebut ke dalam wadah atau ember yang berisi air kolam selama 30 menit. Hal ini dilakukan agar benih ikan lele milikmu mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya setelah ditebar ke dalam kolam pemeliharaan. Lalu, langkah selanjutnya adalah lakukan penebaran tersebut dengan cara memasukan ember pada kolam, lalu miringkan dan biarkan benih ikan lele keluar dengan sendirinya. Pemberian Pakan Ikan Lele Dalam budidaya lele, pemberian pakannya agak berbeda dengan budidaya ikan lainnya. Jika pada ikan lainnya sudah bisa diberi pakan secara langsung, maka untuk ikan lele dibiarkan dulu selama 3 hari tanpa makanan. Tenang saja, hal ini tidak akan membuat lele kamu mati, lele tersebut tetap bisa makan dari bahan-bahan alami yang sudah kamu persiapan dalam tahap pemupukannya. Dari tahap pemupukan sebelumnya, proses pembusukan pelepah pisang akan menghasilkan pakan alami untuk bibit ikan lele milikmu. Pakan alami tersebut berupa kutu air, plankton, dan lainnya. Pada hari ke 4, barulah kamu bisa memberikan pakan untuk mereka berupa pelet. Pemberian pelet tersebut harus disesuaikan dengan jumlah bibit yang kamu punya atau dengan takaran 3-5% per ekor dari bobot ikan. Mengenai jenis peletnya kamu bisa mendapatkannya di toko peternakan atau pakan ikan. Pemberian pakan ini bisa dilakukan secara rutin 2x sehari. Jika kamu ingin mempercepat masa pertumbuhannya, kamu bisa sesekali memberikan penambahan nutrisi bagi ikan lele dengan POC Nasa, Hormonic atau Viterna Plus yang juga sudah diperjual belikan di toko peternakan sekitar kamu. Produk-produk ini kelak akan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan ikan, sehingga bisa dipanen lebih cepat dengan tingkat pertumbuhan yang maksimal. Sirkulasi Oksigen dalam Kolam Ketika kamu menjalankan bisnis budidaya ikan lele di kolam, pastikan untuk selalu rajin mengganti air dalam kolam secara berkala agar peredaran oksigen di dalam kolam tersebut selalu terjaga baik. Mengenai saluran pembuangan di kolam, seperti yang sudah dibahas pada awal artikel, pastikan kamu sudah membuat lubang dengan ukuran sebesar selang paralon. Agar ikan kamu tidak ikut keluar melalui saluran pembuangan tersebut, kamu bisa menyiasatinya dengan cara menutup pintu tersebut dengan jaring. Masa Panen Ikan Lele Photo credit DEZALB Masa panen budidaya ikan lele sudah bisa memanen ikannya setelah berumur 2-3 bulan sejak awal penebarannya dengan bobot sekitar 5-7 ekor/kg. Proses pemanenan dalam cara budidaya ikan lele di kolam juga lebih mudah, yakni dengan membuang airnya dengan cara membuka saluran pembuangan hingga air kolam tersisa sekitar 10-20 cm saja dan lalu tangkap ikan menggunakan serokan khusus untuk menangkap ikan. Mudah, kan? Nah itulah beberapa langkah atau cara budidaya ikan lele di kolam tembok atau semen. Caranya cukup mudah, kan? Mungkin biaya yang dikeluarkan dari budidaya ikan lele satu ini lebih mahal dari metode budidaya lainnya, tetapi cara ini lebih efektif dan juga membutuhkan biaya perawatan yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode lainnya. Selain itu, ada banyak manfaat budidaya ikan lele di kolam tembok ini yang bisa kamu dapatkan, berikut penjelasannya Manfaat Budidaya Ikan Lele Kolam Tembok Kolam tembok merupakan kolam yang paling awet digunakan dibandingkan dengan kolam lainnya karena memiliki struktur bangunan yang paling kokoh Tidak merepotkan karena tidak perlu memasang atau mengganti terpal ketika ditemukan adanya kebocoran atau sobek. Biaya perawatannya pun paling murah Bisnis budidaya lele dibilang cukup menguntungkan karena memang pemasaran ikan lele tersebut tidaklah sulit. Mengingat peluang pemasaran lele masih cukup besar dan permintaan pasarnya juga masih terbilang tinggi. Usaha ternak lele juga merupakan salah satu bisnis usaha yang cocok untuk pemula, karena modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan bahkan ikan lele ini bisa dijadikan sebagai bisnis sampingan. Khusus untuk kamu yang sibuk dengan aktifitas kantor seperti karyawan swasta, PNS, dan pegawai lainnya, bisnis budidaya lele tidak selalu harus ditunggu terus. Kamu cukup merawatnya sesuai jadwal pemberian pangannya saja atau ketika ingin menguras kolam dan hal tersebut pun bisa dilakukan setiap akhir pekan. Tidak hanya itu, ada beberapa alasan mengapa bisnis budidaya ikan lele merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Ikan merupakan salah satu sumber protein yang murah dan cocok dijadikan sebagai pengganti daging yang baik. Pada kenyataannya, tidak ada makanan yang dikonsumsi orang Indonesia tanpa lauk seperti ikan atau daging. Bahkan daging putih seperti ikan merupakan salah satu makanan yang direkomendasikan oleh praktisi kesehatan. Selain itu banyak pusat rekreasi di Indonesia terutama di restoran dan kedai makanan yang membutuhkan pemasok lele secara berkala. Jadi, jika disimpulkan budidaya ikan lele ibarat peluang bisnis menjanjikan yang belum dimaksimalkan oleh banyak orang dan sebaiknya kamu memanfaatkan peluang bisnis satu ini sebelum diambil oleh orang lain. Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut. Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda Peluang Big Data di Masa Depan Dunia Investasi Startup di Tahun 2017 Cara Mencari Investor untuk Startup Baru Nisrina Darnila Pernah bekerja untuk National Geographic Indonesia, kini Nisrina aktif di salah satu content agency di Jakarta7XMSf.