Unduh PDF Unduh PDF Pengambilan sidik jari dalam penyelidikan kasus kejahatan membutuhkan teknik yang akurat. Sedikit saja noda atau celah kosong pada sidik jari dapat membuat analisis komputer tidak memberikan hasil, atau menghilangkan detail yang diperlukan untuk menentukan tersangka. Jika Anda mempunyai pertanyaan khusus mengenai hal ini, berusahalah mencari panduan dari kepolisian atau badan yang akan Anda kirimi sidik jari. Jika pengambilan sidik jari dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang, coba baca artikel cara mengambil sidik jari menggunakan pensil. 1 Siapkan kartu sidik jari. Anda bisa mencetak kartu sidik jari secara cuma-cuma dari gambar di internet. Coba kunjungi situs ini yang digunakan oleh FBI dan badan berwenang AS lainnya. Letakkan kartu di dudukan khusus atau berikan pemberat di atasnya agar tidak bergeser. Jika pengambilan sidik jari ini ditujukan untuk keperluan resmi, Anda mungkin harus menggunakan kartu sidik jari resmi juga. Sekalipun kartu pada tautan di atas bisa digunakan, untuk keperluan resmi, Anda mungkin harus mendatangi badan yang berwenang. Di AS, panduan yang terdapat di situs FBI bisa digunakan. 2 Tentukan cara pengambilan sidik jari. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengambil sidik jari. Berikut ini adalah beberapa di antaranya yang paling lazim digunakan Bantalan tinta carilah "porelon pad" khusus untuk mengambil sidik jari. Gunakan seperti bantalan tinta biasa. Anda tidak perlu menyiapkan apa-apa. Piring kaca tuangkan tinta printer, atau tinta sidik jari ke piring kaca atau piring logam di titik tertentu. Gunakan rol tinta untuk meratakan dan menipiskan lapisannya. [1] Bantalan tanpa tinta bantalan khusus yang tidak akan meninggalkan noda pada jari juga tersedia. Bacalah panduan penggunaanya untuk memastikan langkah persiapan yang dibutuhkan. Pemindai sidik jari ini adalah perangkat elektronik. Penggunaan pemindai sidik jari tidak dijelaskan dalam artikel ini. Bacalah panduan penggunaannya, dan pastikan kesesuaiannya dengan aturan badan yang berwenang. 3 Bersihkan tangan. Mintalah orang yang akan diambil sidik jarinya untuk mencuci tangan untuk menyingkirkan debu yang mungkin menganggu sidik jari. Periksa adanya serat handuk, dan mintalah ia untuk membersihkannya jika ada. [2] Jika sabun dan air tidak tersedia, alkohol medis adalah pilihan selanjutnya.[3] Mintalah orang tersebut untuk menandatangani kartu sebelum mencuci tangan. Gunakan tinta warna hitam atau biru. 4 Genggam tangannya. Orang tersebut tidak boleh mengambil sidik jarinya sendiri. Andalah yang bertugas mengambilnya. Pegang bagian dasar ibu jarinya, selipkan jari yang tidak digunakan di bawah tangan Anda. Gunakan tangan Anda yang lain untuk memegang jari orang tersebut tepat di bawah ujung kuku, dan di buku jari yang ketiga. [4] Pertahankan pergelangan tangan sejajar dengan lengan. Jika mungkin, geser meja pengambilan sidik jari hingga sejajar dengan tinggi lengannnya. Mintalah ia untuk mengalihkan pandangannya, jika tampak ingin menggerakkan tangannya. Sidik jari yang dihasilkan akan tampak lebih jelas jika hanya Anda yang mengatur tangannya. [5] 5 Putar ibu jari ke atas tinta. Usahakan agar tinta pada bantalan menempel dari puncak ibu jari hingga sekitar 6 mm di bawah buku jari yang pertama. Putar ibu jari ke bantalan tinta hingga sisi kanan dan kirinya terlapisi dengan baik. Biarkan tinta menempel melebihi bagian yang diambil sidik jarinya, ratakan hingga tinta menyentuh kedua sisi kuku jari. [6] Anda bisa mengingat arahnya dari "janggal ke nyaman" cobalah memutar ibu jari dan Anda akan memahami artinya. 6 Putar ibu jari di atas kartu sidik jari. Carilah bagian yang bertanda ibu jari. Putar ibu jari di atas kartu seperti sebelumnya. Putar dengan laju tetap dan tekanan pelan. Mengubah laju putaran atau tekanan dapat membuat rekaman sidik jari membaur. Putar jari sekali saja, jangan bolak-balik. Langsung angkat ibu jari setelah selesai agar hasilnya tidak membaur. 7 Ulangi pada jari yang lainnya. Kepalkan kedua telapak tangan hingga hanya punggungnya yang tampak, kemudian balik telapak tangan Anda ke atas. Inilah arah putaran "janggal ke nyaman" yang harus diikuti jari. [7] Selain arah putaran, langkah pengambilan sidik jari lainnya sama dengan ibu jari. Ambil sidik jari tangan kanan, kemudian lanjutkan dengan ibu jari dan jari lain di tangan kiri. Jika menggunakan piring yang dituangi tinta, Anda harus meratakan kembali tinta di dalamnya sebelum setiap mengambil sidik jari lainnya. Jika tidak, sidik jari yang dihasilkan mungkin akan saling tumpang-tindih. [8] Pastikan untuk merekam sidik jari di kotak yang sesuai pada kartu, dan hasilnya meliputi bagian jari di antara kedua sisi kuku, dan 6 mm di bawah buku jari yang pertama. Biarkan orang yang diambil sidik jarinya menghapus tinta di tangan kanan sebelum melanjutkan ke tangan kiri. 8 Ambil rekaman datar. Dalam kartu sidik jari biasanya diberikan dua kotak lagi untuk merekam ibu jari, dan dua kotak besar bertanda "4 jari secara bersamaan". Tempelkan jari ke tinta dengan urutan yang sama seperti di atas ibu jari kanan, tangan kanan, ibu jari kiri, tangan kiri, dan tekan jari ke atas kertas, tanpa perlu memutarnya. Rekam 4 jari sekaligus. Anda sering kali harus memutar sedikit jari agar semuanya muat di tempat yang disediakan. [9] Sidik jari ini disebut sebagai rekaman "datar".[10] Rekaman ini digunakan untuk memastikan sidik jari lainnya telah direkam dalam kotak yang benar. Beberapa bagian sidik jari juga tampak lebih jelas dalam rekaman ini. [11] Iklan 1 Tempelkan kertas di atas sidik jari yang salah. Tempelkan kertas kecil ke kotak sidik jari yang salah karena membaur, hanya terambil sebagian, atau masalah lainnya. Rekam kembali sidik jari di atas kertas ini. Hanya saja, penggunaan lebih dari dua lembar kertas seperti ini akan membuat kartu sidik jari Anda kemungkinan ditolak. [12] Badan penegak hukum AS dapat memesan kertas ini secara resmi dari FBI. 2 Ubah jumlah tinta. Jika tepi sidik jari tertutupi noda hitam, tinta yang digunakan terlalu banyak. Sebaliknya, jika ada bagian sidik jari yang berwarna putih, tinta yang digunakan terlalu sedikit. Cobalah mengurangi tinta pada piring, atau mengganti bantalan tinta jika Anda menggunakannya. Banyak bantalan tinta biasa yang tidak cocok digunakan dalam pengambilan sidik jari. Jadi, sebaiknya gunakan bantalan porelon. 3Keringkan keringat dengan lap atau alkohol. Sidik jari yang samar biasanya disebabkan oleh keringat atau tinta yang tidak sesuai. Usapkan lap untuk mengeringkan keringat, dan segera ambil sidik jarinya. Alkohol medis juga dapat membantu mengeringkan tangan. [13] 4 Perhatikan bagian sidik jari yang hilang. Jika ada hal yang membuat Anda tidak mampu merekam sidik jari secara lengkap, tuliskan dalam kartu, atau kartu itu akan ditolak. Biasanya penyebabnya, adalah "jari seluruhnya diamputasi", "ujung jari diamputasi", atau "cacat sejak lahir". Di AS, jari yang berjumlah lebih dari normal tidak dicatat oleh FBI.[14] Namun, badan berwenang lainnya mungkin mengharuskan Anda untuk merekam sidik jari tersebut di belakang kartu. Bacalah panduan khusus untuk setiap penggunaan kartu sidik jari. 5 Atasi sidik jari yang sulit diambil. Sidik jari pada orang-orang dengan beragam profesi atau hobi tertentu mungkin lama-kelamaan akan terkikis. Jika sidik jari sulit diambil dengan jelas, cobalah salah satu atau beberapa teknik berikut ini[15] [16] Tekan atau usap sidik jari ke bawah dari telapak tangan ke ujung jari agar lebih menonjol sebelum mengambilnya. Usap sidik jari yang terkikis dengan losion atau krim. Tempelkan es ke sidik jari, kemudian keringkan dan ambil. Cara ini sangat cocok digunakan pada sidik jari yang mengerut atau tangan yang halus, bukan pada sidik jari yang terkikis. Gunakan tinta sedikit saja dan tekan dengan sangat lembut. Berikan catatan mengenai kondisi sidik jari, terutama jika sama sekali terkikis. Catat pekerjaan apa yang menyebabkan masalah ini. 6Isi seluruh informasi dalam kartu. Kartu sidik jari kemungkinan akan ditolak jika informasi di dalamnya tidak lengkap. Gunakan tinta hitam atau biru untuk mengisi setiap kotaknya. Jika Anda ragu mengisikan informasi dalam satu kotak, tanyakan pada rekan yang lebih berpengalaman, atau cari tahu panduan badan yang dituju di internet. Sekadar informasi berat badan dan tanggal lahir sekalipun harus diisi sesuai format yang berlaku untuk menghasilkan data yang konsisten. [17] 7 Lakukan analisis pada sidik jari. Pahami dasar-dasarnya, dan Anda akan lebih mudah memahami hasil rekaman sidik jari.[18] Sekitar 95% orang memiliki sidik jari melingkar dengan garis melengkung seperti huruf U dan/atau lingkaran. Bagian lainnya adalah lengkungan dengan garis yang naik dan membelok, atau membentuk puncak, kemudian terus memanjang ke arah luar dan tidak melengkung kembali. Pastikan untuk mendapatkan rekaman sidik jari yang cukup jelas untuk menentukan jenisnya. "Delta" adalah titik di dalam sidik jari, tempat pertemuan garis dari tiga arah yang berbeda. Jika tidak ada satu pun titik di dalam lengkungan atau lingkaran garis sidik jari, pastikan kembali seluruh bagiannya telah terambil. Titik ini jarang tidak terlihat. Dalam kasus ini, Anda harus menuliskan catatan pada kartu "tidak ada titik delta, tinta sudah diberikan ke seluruh bagian di antara kuku jari." Iklan Simpan bantalan porelon secara terbalik agar lebih tahan lama.[19] Bentuk tangan yang tidak normal membutuhkan teknik khusus. Cobalah memutar tinta secara langsung ke jari, menempelkan kertas ke permukaannya, dan merekatkannya ke kartu sidik jari. [20] Berikan catatan mengenai kondisi jari yang tidak normal di tempat yang disediakan. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Bantalan tinta sidik jari atau alat lainnya, lihat petunjuk Kartu sidik jari Air dan handuk Pulpen biru atau hitam Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
3 Jangan konsumsi obat penghilang nyeri. Michael menegaskan, jangan terlalu bergantung pada penggunaan obat-obat penghilang nyeri, karena itu bukan solusi yang baik untuk rasa kaku dan nyeri jari tangan yang Anda rasakan. Perlu diketahui, obat-obatan penghilang rasa nyeri hanya dapat meringakan rasa nyeri saat itu.
Juni 7 2020 Edupolitan KLOJEN-Suasana berbeda terjadi di TK ABA 2 Kota Malang, pada Sabtu 6/6 kemarin. Sebab siswa yang belum lulus ini datang ke sekolah untuk keperluan administrasi cap tiga jari. “Kami memang mengagendakan pada hari libur, sehingga dewan guru dapat melayani siswa secara maksimal keperluan administrasi apa saja yang harus dilengkapi,” ujar Kasek ABA 2 Ani Saidah, SH, SHi, kemarin. Menariknya dijelaskan Bu Ani -begitu siswa TK ABA 2 menyapa Ani Saidah- pada saat siswa cap tiga jari menyempatkan diri untuk menjelaskan siswanya kepada harus cap tiga jari menggunakan tangan kiri. Disebabkan struktur sidik jari manusia yang satu dengan yang lain berbeda, sekalipun manusia tersebut kembar. Didalam dunia forensik sidik jari biasanya digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. Karena sidik jari memiliki struktur yang tetap atau saat siswa cap tiga jari menyempatkan diri untuk menjelaskan siswanya kepada harus cap tiga jari menggunakan tangan lanjut Bu Ani, bisa kita katakan dari bayi sampai dewasa strukturnya tidak berubah. Sidik jari itu sendiri adalah salah satu identitas yang sangat terpenting untuk seseorang. Masyarakat Indonesia di dalam menjalankan aktivitasnya lebih dominan menggunakan tangan kanan. Karena memang tangan kanannya lebih kuat daripada tangan mengapa tangan kanan tidak digunakan untuk cap tiga jari ?Karena banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh tangan kanan daripada tangan kiri, itulah sebab dikhawatirkan atau dimungkinkan struktur sidik jari akan cedera atau rusak. Sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk mengidentifikasi seseorang. “Terlepas dari itu semua. Apapun yang diciptakan Allah memanglah istimewa dan sempurna. Tidak terkecuali dengan sidik jari,” kata Anggota PCA Klojen ini. foto/editor doni osmon BagikanKomentar. Pada umumnya, manusia memiliki 10 jari pada tangan dan kaki. Memang ada orang yang memiliki jari kurang atau lebih dari 20 karena kelainan genetik atau kecelakaan. Namun yang jadi pertanyaan, kenapa manusia memiliki 10 jari pada tangan dan kaki?Berikut adalah panduan pengambilan foto sidik jari untuk kepentingan analisis JaPo. Jika ada pertanyaan, silahkan gunakan form di bagian bawah. 1. Pastikan kedua tangan utamanya ujung jari Anda kering serta bebas dari segala bentuk kotoran dan noda. 2. Siapkan tinta dan bantalan tinta. Anda dapat gunakan merk apa saja. Tuanglah tinta pada bantalannya. Letakkan pada meja yang datar. Demi kesederhanaan proses analisa cap jari, Anda hanya boleh menggunakan tinta warna merah, ungu, atau biru tua 3. Siapkan form kertas untuk cap jari yang dapat Anda unduh di sini. Form Cap Jari 4. Bagian utama dari jari Anda yang dicap pada kertas adalah bagian ujung jari. Mulailah men-cap ujung jari Anda secara ber-urutan mulai dari ibu jari hingga jari kelingking. Pada form kertas untuk cap jari telah terdapat urutan cap jari. Anda tinggal mengikuti urutan tersebut. 5. Mulailah meletakkan ujung jari Anda pada bantalan yang telah dilumuri tinta. Pastikan seluruh permukaan kulit dari ujung jari Anda telah terlumuri oleh tinta. Namun sebelum Anda menempelkan ujung jari pada form kertas cap jari, Anda dapat sedikit mengusapnya dengan tisu agar hasil tidak meluber. 6. Mulailah menempelkan ujung jari Anda pada form kertas untuk cap jari. Lakukan sampai Anda mendapatkan cap jari dengan garis-garis yang tampak jelas. Hasil cap jari juga harus merata mulai dari bagian tengah hingga pinggir ujung jari. Cara menempelkan ujung jari Anda pada kertas adalah a. Mulailah menempelkan sisi pinggir kiri ujung jari Anda b. Lalu tempelkanlah sisi tengah dari ujung jari Anda c. Terakhir, tempelkanlah sisi pinggir kanan ujung jari Anda Perlu diingat, cara menempelkan ujung jari seperti yang telah dijelaskan oleh poin a, b, c adalah suatu proses yang dilakukan secara BERSAMAAN. Anda perlu menempelkan seluruh ujung jari Anda, lalu memberikan memberikan tekanan pada bagian pinggir kiri, sisi tengah, dan pinggir kanan dari ujung jari Anda. 7. Berikut ini adalah contoh form cap jari yang telah terisi. 8. Perhatikan baris 1 kolom 1 tangan kanan ibu jari. Itu merupakan contoh cap jari yang tidak jelas. 9. Setelah Anda mengisi seluruh baris dan kolom dari form cap jari, biarkan tinta yang ada pada form mengering. Setelah itu, masukkan form kertas cap jari pada amplop coklat. Kirimkan pada alamat kantor kami Bumi Mandiri Building Tower I, lantai 9 No. 901 Jl. Jenderal Basuki Rahmat 129-137 Surabaya. Apabila kami temukan cap sidik jari Anda tidak jelas, maka kami akan meminta Anda untuk kembali mengambil gambar hanya pada jari yang tidak jelas terlihat. … Jika Anda ingin mengajukan pertanyaan, silahkan gunakan form berikut ini
Lalu kenapa Cap Tiga jari itu menggunakan tangan kiri, bukan tangan kanan. Jadi sebagian besar atau mayoritas orang Indonesia bekerja dengan menggunakan tangan kanan sehingga tangan kanan kemungkinan lebih beresiko dalam bekerja. Potensi kecelakaan juga lebih besar. Termasuk juga akan mengalami perubahan bentuk. - Cara mengetik 10 jari di laptop bisa dengan mudah dipraktikkan jika dibarengi penerapan metode yang tepat. Cara mengetik cepat ini juga bisa dipelajari oleh para pemula dalam urusan memakai keyboard komputer dekstop ataupun laptop. Mengetik menggunakan keyboard komputer atau laptop memang perlu metode khusus agar lebih efisien. Metode itu umumnya disebut dengan istilah “teknik mengetik 10 jari.” Jika seseorang telah mahir menerapkan metode mengetik 10 jari, ia dapat menuliskan setidaknya belasan kata per menit. Oleh sebab itu, metode ini cocok bagi mereka yang harus mengetik tulisan dalam tempo singkat. Para notulis note taker jelas dituntut menguasai teknik mengetik 10 jari. Cara Mengetik 10 Jari di Laptop Tips untuk Pemula Hal yang harus diperhatikan pertama kali untuk mengetik menggunakan komputer atau laptop adalah posisi duduk. Duduk dengan tegak dan posisi kepala berjarak dengan layar sekitar 45-75 cm bisa mendukung kecepatan dalam mengetik di keyboard komputer desktop maupun dari laman berikut tips menerapkan cara mengetik dengan 10 jari untuk para Posisikan Jari Tangan dengan Benar di KeyboardTempatkan jari-jari kiri di tombol keyboard huruf A, S, D, dan F. Adapun jari-jari kanan berada di tombol huruf J, K, L, dan ?. Kemudian tempatkan kedua jempol berada di tombol spasi. Antara jari tangan kiri dan jari tangan kanan tidak boleh saling bersilangan. Selain cara tersebut, penempatan jari-jari di tombol keyboard juga bisa dengan formasi berikuta. Posisi jari kiri mulai huruf F sampai dengan tombol windows Ibu Jari untuk menekan spasi, bergantian dengan ibu jari tangan kanan. Jari telunjuk untuk menekan tombol F, R, V, G, T, B, 4, dan 5. Jari tengah untuk menekan tombol D, E, C, dan 3. Jari manis untuk menekan tombol S, W, X, dan 2. Jari kelingking untuk menekan tombol A, Q, Z, 1, Alt, ~, Tab, Caps Lock, Shift, Ctrl, dan Windows. b. Posisi jari kanan mulai dari huruf J sampai pada CTRL kanan Ibu jari untuk menekan tombol Spasi, bergantian dengan ibu jari kiri Jari telunjuk untuk menekan tombol J, H, U, Y, M, N, 7 dan 6. Jari tengah untuk menekan tombol K, I, ,, /, , Alt. Jari kelingking untuk menekan semua tombol keyboard yang ada di sebelah kanan, selain dari yang telah disebutkan di atas [titik dua ;, tanda petik , Enter, huruf P, tanda kurung siku { } / [ } , garis miring ke kiri \ , tanda Tanya ? / tanda miring /, klik kanan tanda seperti dokumen, Shift dan Ctrl kanan]. 2. Pelajari Posisi ShortcutDi keyboard komputer dekstop maupun laptop, terdapat beberapa tombol yang dapat digunakan untuk jalan pintas shortcut menuju sejumlah aktivitas. Penggunaan kombinasi tombol shortcut ini dapat meminimalisir penggunaan mouse dan menghemat waktu pengetikan. Berikut ini sejumlah fungsi tombol shortcut di keyboard komputer dekstop maupun laptop versi windows Ctrl + C = Copy Ctrl + X = Cut Ctrl + V = Paste Ctrl + Z = Undo Ctrl + S = Save Ctrl + F = Pencarian kata Ctrl + A = Highlight semuanya Shift + Panah Kanan atau Kiri = Highlight huruf di sebelahnya Ctrl + Shift + Panah Kanan atau Kiri = Highlight kata di sebelahnya Ctrl + Panah Kanan atau Kiri = Memindahkan kursor ke kata di sebelahnya tanpa highlight Home = Menuju ke awal baris End = Menuju ke akhir baris Page Up = Scroll up PageDown = Scrolldown Alt + Tab = Berpindah ke jendela selanjutnya Alt + Shift + Tab = Berpindah ke jendela sebelumnya Alt + F4 = Menutup jendela yang sedang dibuka Selain itu, penggunaan shortcut juga berguna saat sedang melakukan browsing di google. Berikut merupakan kombinasi tombol-tombol shortcut itu Ctrl + Tab = Berpindah ke tab selanjutnya Ctrl + Shift + Tab = Berpindah ke tabsebelumnya Ctrl + T = Membuka tab baru Ctrl + W = Menutup tab yang sedang dibuka Ctrl + Shift + T = Membuka tab yang baru saja ditutup Ctrl + R = Merefresh halaman Ctrl + N = Membuka jendela browser yang baru Backspace = Kembali ke halaman sebelumnya Shift + Backspace = Maju ke halaman setelahnya 3. Coba Tidak Melihat Keyboard saat MengetikMembiasakan mata tidak melihat keyboard ketika mengetik dengan 10 jari akan membuat seorang pemula lebih cepat terlatih. Meski awalnya akan banyak salah ketik terjadi, lama-kelamaan jari-jari akan semakin terlatih melacak tombol keyboard berdasarkan ingatan Belajar Mengetik 10 Jari Pakai AplikasiBanyak aplikasi untuk belajar mengetik 10 jari yang dapat diunduh secara gratis maupun berbayar di Play Store maupun App Store. Aplikasi-aplikasi itu bisa bermanfaat untuk para pemula, bahkan anak-anak. Contoh aplikasi tersebut ialah RapidTyping, Klavaro Touch Typing Tutor, Ultrakey, Typing Master Pro dan lain sebagainya. - Teknologi Kontributor Risa Fajar KusumaPenulis Risa Fajar KusumaEditor Addi M IdhomUnduh PDF Unduh PDF Posisi jari yang tepat merupakan aspek penting saat belajar bermain piano, bahkan jika Anda baru saja mulai belajar, memainkan lagu-lagu sederhana, atau sekadar berlatih tangga nada. Duduk dengan postur yang baik dan posisikan tubuh di tengah papan penjarian. Tekuk jari-jari di atas tuts secara relaks dan tempatkan ibu jari tangan kanan pada tuts C tengah middle C. Jika Anda melatih tangan dan jari sejak awal, akan lebih mudah bagi Anda untuk beralih ke karya-karya yang lebih kompleks.[1] 1 Duduk di bagian depan kursi piano. Posisikan kursi dengan jarak yang cukup jauh dari piano agar Anda bisa duduk di ujung kursi, dengan kaki yang menempel ke lantai. Idealnya, kaki harus menjauh dari kursi, dengan lutut yang ditekuk dalam sudut yang tepat kaki tidak sampai menjulur.[2] Seluruh bagian paha tidak boleh sampai bertumpu pada kursi. Jika seluruh paha menempel ke jok kursi, posisi duduk Anda terlalu mundur Anda harus duduk lebih maju ke arah piano. Anda mungkin harus menggunakan pedal pada akhirnya. Oleh karena itu, pastikan kaki bisa bergerak bebas dan maju untuk menginjak pedal. Namun, untuk saat ini Anda bisa memijakkan kaki ke lantai terlebih dahulu. 2 Selaraskan kepala dan bahu. Dengan postur yang baik, Anda bisa “mencapai” semua tuts dengan lebih baik saat bermain, serta menghindari masalah atau nyeri punggung yang bisa saja terjadi. Tarik bahu ke belakang hingga tulang belikat Anda selaras dengan tulang belakang.[3] Rilekskan leher dan arahkan pandangan lurus ke depan. Jika Anda membungkuk ke arah tuts, pergerakan tangan menjadi terbatas saat Anda bermain. 3 Posisikan sikut di depan tubuh. Jika lengan berada dalam posisi yang tepat, sikut akan berada di bagian depan tubuh. Selain itu, sikut juga perlu sedikit dibengkokkan, dengan bagian dalam sikut cenderung mengarah ke atas langit-langit. [4] Geser kursi piano sedikit ke arah belakang jika sikut Anda berada tepat di samping tubuh. Di sisi lain, jika tangan sampai menjulur ke depan dan sikut tidak tertekuk, geser kursi ke arah depan mendekati piano. Jangan tekuk sikut ke arah luar. Postur seperti ini bisa menyebabkan masalah pada pergelangan tangan saat Anda mulai lebih sering bermain piano. Lengan bagian bawah harus tegak lurus terhadap papan penjarian. 4 Tekuk jari di atas tuts. Mainkan tuts piano dengan ujung jari. Kedua ibu jari Anda memang perlu diluruskan bagian terluar ibu jari “tidur” di atas tuts. Namun, jari-jari yang lain harus ditekuk di atas tuts dengan posisi rileks, seperti saat Anda memegang bola.[5] Jika perlu, Anda bisa berlatih posisi tangan yang tepat dengan memegang bola tenis. Cengkeraman jari pada bola mencerminkan bentuk jari Anda saat ditekuk di atas tuts. 5 Rilekskan lengan dan bahu. Menegangkan lengan dan bahu justru bisa memicu keseleo. Anda juga bisa menggoyang-goyangkan lengan dan melakukan peregangan dasar pada lengan dan punggung untuk meregangkan otot-otot tubuh sebelum duduk dan bermain piano.[6] Saat bermain, periksa postur tubuh secara berkala dan redakan ketegangan pada lengan atau bahu. Setelah jangka waktu tertentu, secara otomatis Anda bisa menunjukkan postur yang relaks. 6 Gerakkan lengan mengikuti jari. Saat jari-jari Anda bergerak naik turun pada papan penjarian, gerakkan lengan kurang lebih tegak lurus terhadap tangan. Dengan demikian, Anda bisa mencegah keseleo atau ketegangan berlebih pada pergelangan tangan.[7] Alih-alih menekan tuts dengan jari saja, coba kerahkan otot-otot yang lebih besar pada lengan, dan bahkan otot punggung saat memainkan tuts. 7Pastikan kuku jari Anda tetap pendek dan rapi. Jika Anda akan sering bermain piano, kuku yang panjang akan menyulitkan Anda saat menunjukkan posisi tangan yang tepat. Kuku yang panjang juga akan “menabrak” tuts sehingga merusak keindahan lagu yang Anda mainkan.[8] Iklan 1 Nomori jari Anda. Semua partitur menggunakan penomoran jari dan jempol yang sama untuk setiap tangan. Jika Anda bisa menghafal nomor untuk setiap jari, Anda dapat membaca notasi posisi jari dengan mudah.[9] Penomoran dimulai dari ibu jari dengan nomor 1 dan berakhir pada jari kelingking dengan nomor 5. Penomoran jari tangan kiri mengikuti penomoran jari tangan kanan, dengan nomor yang sama untuk jari yang sama. 2 Awali dari tuts C tengah atau middle C. Saat ingin berlatih piano, tempatkan jari 1 tangan kanan pada tuts C tengah. Jari-jari yang lain pada tangan kanan secara alami akan menempati tuts-tuts putih di samping kanan ibu jari. Posisi ini merupakan penempatan natural lima jari untuk tangan kanan.[10] Ibu jari tangan kiri secara teknis akan menempati tuts C tengah. Namun, jika Anda bermain dengan kedua tangan, Anda hanya akan menempatkan atau menggerakkan ibu jari tangan kiri di atas tuts, dan bukan menekan tuts C tengah dengan kedua ibu jari. 3 Geser atau “selipkan” ibu jari ke bawah jari-jari lain untuk bermain ke nada yang lebih tinggi. Saat bermain piano, Anda akan menggunakan lebih dari 5 tuts. Untuk bergerak ke arah atas nada atau oktaf yang lebih tinggi, “selipkan” ibu jari ke bawah jari-jari lain agar ibu jari bisa menekan tuts berikutnya. Latih gerakan ini menggunakan tangga nada hingga Anda terbiasa melakukannya.[11] Anda hanya menggunakan jari kelingking untuk mengawali atau mengakhiri tangga nada sehingga biasanya Anda sudah harus menyelipkan ibu jari setelah menggunakan jari ketiga jari tengah saat berlatih terutama tangga nada. Untuk bergerak ke arah bawah nada atau oktaf yang lebih rendah, lompati jari lain lebih tepatnya, ibu jari dengan jari manis hingga jari tersebut berada di samping ibu jari. 4Mainkan tuts yang lebih panjang dengan jari-jari yang lebih pendek. Jika Anda mengamati papan penjarian, Anda bisa melihat tuts putih yang panjang dan tuts hitam yang pendek. Jari-jari terpendek pada tangan adalah ibu jari dan kelingking, dan biasanya keduanya digunakan untuk memainkan tuts putih saja.[12] 5 Mainkan tuts yang lebih pendek dengan jari-jari yang lebih panjang. Jika Anda memainkan lagu dengan not kres atau mol, Anda perlu menekan tuts hitam yang lebih pendek. Secara umum, Anda perlu menggunakan telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk memainkan tuts-tuts tersebut.[13] Saat memainkan tuts yang lebih pendek, Anda mungkin perlu sedikit “meratakan” posisi bantalan jari dengan tuts alih-alih menekuk jari agar Anda dapat menjangkau tuts dengan lebih mudah. Dengan demikian, Anda tidak perlu memajukan atau memundurkan jari lebih jauh di atas tuts. Anda bisa tetap menahan jari pada posisi yang sama, seperti saat Anda memainkan tuts-tuts berwarna putih. 6 Pastikan tangan kiri dan tangan Anda tetap simetris. Tangan kiri dan tangan kanan Anda saling bercermin kepada satu sama lain meskipun keduanya bergerak ke arah yang berjauhan atau memainkan pola yang berbeda. Coba atur dan selaraskan penjarian agar Anda menggunakan jari-jari yang sama pada kedua tangan pada waktu yang sama.[14] Jika Anda bisa tetap simetri seperti ini pada pola penjarian, Anda dapat memainkan karya yang lebih kompleks dengan lebih mudah. Saat kedua tangan tersinkronisasi, musik pun dapat mengalun secara lebih natural. Iklan 1 Pelajari semua tangga nada dengan penjarian yang tepat. Tangga nada adalah salah satu elemen dasar pembentuk musik dan jika Anda berlatih tangga nada dengan penjarian yang tepat, jari-jari secara otomatis akan mengetahui tuts yang harus ditekan saat Anda melihat elemen tangga nada pada musik yang dimainkan.[15] Perlu diingat bahwa nomor atau pola penjarian bukanlah penanda not. Sebagai contoh, hanya karena Anda mengawali lagu dengan ibu jari tangan kanan pada tuts C tengah, tidak berarti ibu jari tangan kanan Anda akan selalu memainkan tuts tersebut. Pada beberapa karya atau musik, posisi tersebut mungkin terasa menyulitkan atau tidak natural. 2 Gunakan jari kelima hanya untuk mengawali atau mengakhiri tangga nada. Secara umum, kelingking merupakan jari terlemah dan paling jarang digunakan. Saat memainkan tangga nada, Anda akan menyelipkan ibu jari ke bawah jari tengah untuk memainkan not berikutnya dan hanya menekan tuts not terakhir menggunakan kelingking.[16] Selain itu, jika Anda bermain tangga nada turun dari nada tertinggi ke terendah, dan bukan tangga nada naik, Anda akan mengawali tangga nada dengan jari kelingking. 3 Cari pola penjarian terbaik untuk memainkan arpegio. Broken chord akor urai atau arpegio biasanya memiliki pola-pola penjarian standar. Namun, pola standar ini mungkin kurang cocok diikuti, tergantung pada not pada akor yang dimainkan. Jika Anda merasa lebih nyaman menggunakan jari lain, pakai jari tersebut. Namun, pastikan Anda menggunakan jari-jari yang sama setiap kali memainkan arpegio dalam akor tersebut, dan arpegio yang dimainkan terdengar rapi.[17] Latihan arpegio merupakan langkah tepat untuk menghafal pola naik turun akor dasar pada papan penjarian. 4 Ikuti pola-pola penjarian standar untuk Anda sendiri. Mungkin Anda melihat notasi penjarian pada partitur, dan notasi tersebut dapat menjadi panduan awal yang tepat saat mempelajari lagu baru. Namun, pola penjarian standar tidak selalu cocok untuk setiap pemain piano.[18] Sebagai contoh, jika Anda memiliki tangan yang kecil, mungkin akan lebih mudah untuk menyelipkan ibu jari ke bawah jari telunjuk atau jari tengah dan bukan sampai jari manis saat Anda perlu memainkan tangga nada atau not yang lebih tinggi. Jika Anda mengubah pola penjarian standar, pastikan Anda konsisten mengikuti pola baru yang dibuat. Jika Anda selalu mengganti pola penjarian pada karya yang sama, Anda tidak bisa mengembangkan dan memiliki memori otot untuk lagu tersebut sehingga Anda berisiko melakukan lebih banyak kesalahan. 5 Tulis nomor penjarian pada partitur. Dengan mencatat nomor jari untuk setiap not yang dimainkan, Anda bisa menguasai lagu tersebut dengan lebih cepat, terutama saat Anda baru saja belajar bermain piano.[19] Setelah bermain cukup lama dan sering, Anda mungkin merasa bahwa menulis nomor jari pada partitur hanya membuang-buang waktu. Jika metode tersebut dirasa tidak lagi membantu, Anda tidak perlu melakukannya lagi. Namun, pertimbangkan metode ini saat Anda ingin berlatih karya-karya yang sangat kompleks. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?1 cap jari adalah unik. 2) cap jari bersifat kekal. Sebagaimana yang telah dijelaskan, cap jari terhasil daripada rabung dan lekuk yang membentuk satu corak yang unik. Dalam proses identifikasi, pakar analisis cap jari mengaplikasi ciri-ciri cap jari yang membentuk corak yang unik pada setiap individu. Antaranya adalah corak di mana rabung dan Alasan orang menjadi ambidextrous Sebenarnya periset menyimpulkan bahwa preferensi tangan dominan dari seseorang berkaitan dengan fungsi otak. Mereka berteori bahwa setiap bagian otak menetapkan tugas-tugas untuk beberapa bagian tubuh tertentu. Namun, orang-orang ambidextrous mampu berkegiatan menggunakan kedua sisi tangannya dengan fasih dan seimbang. Mereka menunjukkan otaknya bisa menetapkan berbagai tugas pada tangan kanan maupun kiri yang sama baiknya. Memiliki keterampilan ini ternyata bisa mempermudah Anda dalam situasi tertentu. Sebagai contoh, apabila Anda mengalami luka pada jari tangan yang dominan, tangan yang lain bisa menjadi pengganti untuk mengerjakan sesuatu. Hal ini tentu bisa membantu meringankan Anda dalam bekerja seperti biasanya. Itulah sebabnya banyak orang ingin mengasah kemampuan ini. Akan tetapi, bisa dikatakan sedikit sekali orang yang benar-benar ambidextrous. Mungkin hanya sekitar 1% orang yang bisa melakukan hal ini secara bersamaan. Meskipun demikian, Anda tetap bisa melakukannya dengan cara melatih diri seperti di bawah ini. Cara melatih diri menjadi ambidextrous Untuk mengasah kemampuan ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, seperti yang dilansir dari laman Concorde College Career. Namun, sebelumnya pastikan kalau Anda melakukan latihan berikut secara berurutan ya. Hari ke-1, latihan menulis dan menggambar Sumber Time Ini merupakan cara paling mudah untuk melatih tangan kanan dan kiri dalam melakukan tugas yang sama. Anda bisa memulainya dengan menggambar garis, lingkaran, dan bentuk-bentuk lainnya dengan tangan yang tidak dominan. Bila tangan sudah tidak terlalu kaku, Anda bisa mencoba ke tahap selanjutnya, yakni menulis huruf. Untuk membuat bentuk huruf yang sempurna, memang diperlukan latihan berulang kali. Asah kemampuan menggerakan pensil atau pulpen di atas kertas ini dengan menulis nama atau benda-benda yang ada di sekitar. Jangan lupa untuk memastikan posisi kertas, lengan, pergelangan tangan, dan genggaman tangan pada alat tulis sudah disesuaikan senyaman mungkin. Jika Anda bingung, Anda bisa mengikuti langkah-langkah dibawah ini. Akan tetapi, trik berikut ini khusus untuk orang kidal saja. Hari ke-2, menyikat gigi Selain menulis, Anda bisa belajar menjadi ambidextrous dengan cara menyikat gigi. Biasanya, Anda menggunakan tangan dominan untuk menggosokkan sikat ke gigi. Namun, kali ini cobalah dengan tangan yang tidak dominan. Latihan ini bisa dimulai dengan mengambil sikat gigi, memutar keran air untuk membersihkan sikat gigi hingga menekan pasta gigi dari wadahnya. Lanjutkan dengan memegang kembali sikat gigi dengan erat pada posisi yang benar dan gosokkan pada gigi secara perlahan. Ingat, Anda harus menggosok gigi dengan benar. Jangan terburu-buru atau terlalu kuat menggosok karena bisa menyebabkan goresan pada gusi dan mulut. Hari ke-3 dan 4, mengambil sesuatu dengan tangan yang tidak dominan Tangan Anda sangat aktif bergerak untuk menggenggam, mengambil, menarik, mendorong, dan gerakan lainnya. Jika Anda biasanya terbiasa dengan tangan dominan, cobalah untuk membuat tangan yang tidak dominan jadi lebih aktif. Anda bisa menerapkan hal ini dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengambil air minum, menyisir rambut, atau merias wajah. Dengan melakukan cara ini, Anda akan lebih terbiasa sehingga dapat menjadi seorang ambidextrous. Untuk mendapatkan hasil sesuai keinginan, Anda perlu melatihnya dengan rutin. Bukan hanya satu atau dua kali saja, yang terpenting yakni berhati-hati dalam melakukan semua kegiatan serta bersabar. Sesekali, Anda mungkin akan melakukan kesalahan seperti menumpahkan air. Namun, jangan jadikan hal ini sebagai pematah semangat Anda. Mungkin menjadi seorang ambidextrous termasuk kondisi yang cukup langka. Meski begitu, tidak sedikit juga orang yang ingin mencobanya. Jika Anda ingin mengasah kemampuan ini, tentu saja Anda bisa melatih diri dengan cara di atas. rOvERP.