Taring, band metal asal Bandung saat menjuarai Wacken Metal Battle Indonesia WMBI 2019 Foto-foto Dok DCDC - Taring, band asal Bandung bakal mewakili Indonesia di ajang festival musik metal terbesar Wacken Open Air WOA Jerman pada 29 Juli–4 Agustus 2019 mendatang. Keberhasilan Taring menjadi wakil Indonesia di salah satu festival musik ekstrim terbesar di dunia itu tak lepas dari proses seleksi yang dilakukan sebelumnya. Lewat ajang Wacken Metal Battle Indonesia WMBI 2019 yang digelar bulan lalu di Dome Balerame Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung, Taring menjadi yang terbaik di antara 10 finalis. Sembilan finalis lainnya adalah Belantara Bogor, Jawa Barat, Carnivored Tangerang, Banten, Hellcrust DKI Jakarta, Kaluman Bandung, Jawa Barat, Kapital Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Over Power Kediri, Jawa Timur, Paint In Black Metro, Lampung, dan Wafat Surabaya, Jawa Timur. Menyandang titel juara WMBI 2019, Taring pun berhak mewakili Indonesia untuk tampil di WOA Jerman. Tahun ini, 206 band dari 70 kota mengikuti kompetisi musik ekstrim itu dengan masa registrasi sampai penjurian berlangsung selama 3 bulan. Dari 206 band tersebut, kandidat dikerucutkan menjadi 30 besar lalu 10 besar. Finalis yang berhasil melaju ke 10 besar tampil secara live dan satu di antara mereka akan membawa bendera merah putih menuju Jerman. Sekadar informasi nih, WMBI merupakan wadah kompetisi band metal Indonesia yang diinisiasi Djarum Coklat Dot Com DCDC Dreamworld, bekerjasama dengan ATAP Promotions dan The Metal Rebel. Sejak 2016 lalu, DCDC Dreamworld hadir sebagai program khusus DCDC yang memberikan dukungan terhadap musisi independen untuk melebarkan sayap ke kancah internasional. Puluhan musisi dengan berbagai project sudah didukung, mulai dari Bottle Smoker yang melakukan rekaman di jalanan penjuru asia, Burgerkill rekaman orkestra di Praha, Tur Jepang Homogenic, Tur Eropa Jeruji, dan masih banyak lainnya. Ajang WMBI sudah berjalan selama tiga tahun berturut-turut. Di setiap tahun penyelenggaraan WMBI, ratusan band beraliran musik ekstrim dari berbagai daerah di Tanah Air selalu terlibat untuk memperebutkan tiket menuju Wacken, Jerman. Mereka ingin menggebrak panggung Wacken Metal Battle Jerman. Pada WMBI tahun ini para juri yang menentukan pemenang adalah Man Jasad, Arian13 Seringai dan Luuk Van Gestel Doomstar Bookings, Belanda. Mereka menilai seluruh band berdasarkan kualitas karya mereka. Seluruh aktivitas terkait WOA Metal Battle Indonesia 2019 dimonitor tim Steering Committee, yaitu Eben Burgerkill, Addy Gembel Forgotten dan Kimung. Puncak penentuan berlangsung dalam final show WMBI 2019 di mana setiap band diberi waktu 30 menit, masing-masing personel mempersiapkan secara mandiri dan hanya dibantu crew panggung. Ini merupakan simulasi. Situasi seperti itu akan ditemukan di panggung Jerman. Sekitar penonton menjadi saksi pertempuran 10 band yang sangat matang menggebrak panggung final. Selain penampilan dari sepuluh finalis, dua band “alumni” WMBI juga tampil di final yaitu Down For Life dan Jasad. Down For Life adalah pemenang WMBI 2018 yang berhasil meraih peringkat 13 dari 30 band di WOA Metal Battle, Jerman. Sementara Jasad diundang untuk tampil di Wacken Open Air 2018 sebagai salah satu line-up dan mendapatkan respons positif dari ribuan metalheads yang ada di sana. Di atas panggung WMBI, Taring berhasil mengalahkan dirinya sendiri dengan tampil lepas tanpa beban. Penyajian musik, penguasaan panggung, mental, disiplin dengan aturan yang diberikan membuat Taring layak diperhitungkan. Salah satu juri WMBI, Arian Seringai, menilai Taring layak dinobatkan sebagai juara WMBI 2019 dan memiliki potensi besar untuk tampil memukau di ajang WOA Jerman. Ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, selain bermain yang baik di atas panggung. Seperti aturan waktu tampil setiap band. Sekitar 20 menit. Juri tentu sangat jeli, tidak boleh kurang atau lebih. “Nah, ketika Taring tampil, semua juri memberi angka besar karena band ini seperti the whole package, genre metalnya kental, lengkap dan bagus. Selain itu, soal manajemen waktu mereka juga sangat teliti,” ujar Arian. Gebeg, drummer Taring, merasa bangga mampu menjadi yang terbaik di ajang WMBI. Ia pun sudah tak sabar dan membayangkan Taring tampil di WOA Jerman dan mengibarkan bendera Merah Putih di sana. “Siapa yang enggak bahagia mendapat kesempatan hebat tampil di Wacken Open Air, festival musik ekstrim terbesar. Ini peluang besar sekaligus tantangan berat bagi kami. Taring tidak akan berhenti sampai di sini saja, kemenangan ini berarti menjadi trigger kami terus menelurkan karya yang lebih baik lagi,” ujarnya. Taring bersama tim DCDC akan berangkat menuju Wacken, Jerman pada 29 Juli–4 agustus 2019. Jadwal yang didapatkan Taring sebagai band yang mewakili Indonesia di panggung WOA Metal Battle adalah tanggal 31 juli 2019. Pada perayaan “30th anniversary” WOA tahun ini ada special treatment yang diberikann kepada band metal battle dari seluruh dunia. Mereka menyiapkan panggung megah yang diberi nama History Stage. Dengan durasi manggung yang lebih lama dibanding tahun-tahun sebelumnya dan juga akses untuk menikmati artis village. brl/red Recommended By Editor Video klip terbaru band trip hop ini syutingnya sampai bertaruh nyawa 5 Penyanyi cantik siap meriahkan WTF 2019, ini tips nonton gratis Ini penyebab aksi di video klip Nalar’ mendulang apresiasi rilis video klip Nalar’, aksi panggung yang penuh keresahanBandungMusic Festival will be performance by Music Concert for All Ages And Instrument and Piano Festival ; Pre Beginer : Before Grade 1 Beginer : Grade 1 - 2 23 - 24 Februari 2019 Institut Francais Indonesia Info dan kontak Phipip : 08562179008 Livia : 081803024481 Term & Conditions. Categories. Acara Musik Festival General. BANDUNG, – Festival Film Bandung FFB 2019 ke-32 selesai digelar di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jumat malam 22/11/2019. Ketua Umum FFB Eddy D Iskandar mengatakan, sepanjang 2018-2019 1 September 2018-31 Juli 2019 regu pengamat FFB mengamati banyak film. “Ada 110 judul film nasional, 334 judul film televisi, 54 judul serial televisi, dan 213 film impor yang masuk dalam pengamatan FFB kali ini,” ujar Eddi D Iskandar di Bandung Barat, Jumat 23/11/2019.Dari ratusan film yang diamati tersebut, berikut daftar pemenang FFB 2019 1. Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop Randy Pangalila - Kucumbu Tubuh Indahku2. Pemeran Pembantu Wanita Terpuji Film Bioskop Endhita - Ambu 3. Penata Editing Terpuji Film Bioskop Ichsan JW, Syarif Hidayat - Preman Pensiun 4. Penata Kamera Terpuji Film Bioskop Ical Tanjung - Ave Maryam 5. Penata Musik Terpuji Film Bioskop Andhika Triyadi - Suzzanna Bernapas dalam Kubur 6. Penata Artistik Terpuji Film Bioskop Oscart Firdaus - Dua Garis Biru FestivalBabakaran & Baso Juara 2019 Hadir Kembali di Alun-alun Bandung ; Festival Babakaran & Baso Juara 2019 Hadir Kembali di Alun-alun Bandung. By. Destinasi Bandung - December 17, 2019.
MUSIK, – Kalau bicara tentang Bandung pasti tidak akan pernah ada habisnya, mulai dari kuliner, wisata, sampai acara musik seringkali digelar di kota ini. Kali ini tim Infobdg akan sedikit membahas festival musik yang sering digelar di Bandung. Mungkin Wargi Bandung pernah datang ke salah satu acara ini, atau bahkan semuanya pernah kamu datangi? Berikut beberapa festival musik besar yang sering diadakan di Bandung sebelum pandemi. Kick Fest Salah satu acara yang menghadirkan beragam band ini selalu digelar setiap tahunnya. Selain menghadirkan acara musik, Kick Fest juga menjadi festival fashion karena menghadirkan banyak brand-brand lokal keren yang menyuguhkan beragam diskon. Acara ini pun digelar dari tahun ke tahun dengan berbagai inovasi, bahkan beberapa kali penyelenggaraannya digelar di tempat yang berbeda. Selain digelar di kota Bandung Kick Fest juga dihadirkan di kota lainnya, salah satunya di kota Malang. Kampoeng Jazz sumber google Acara ini bisa dibilang sebagai salah satu acara musik Jazz besar di Indonesia. Kampoeng Jazz diadakan oleh Universitas Padjajaran, lebih tepatnya dipelopori oleh BEM Fakultas Hukum Unpad. Selain menghadirkan banyak musisi Jazz tanah air acara ini juga menghadirkan beberapa musisi mancanegara seperti Copeland, Renee Olstead, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hellprint Yang satu ini adalah hajatan para pecinta musik “bawah tanah”. Bagaimana tidak, di festival yang satu ini puluhan band beraliran cadas hadir dan menghibur para penikmatnya. Acara ini selalu rutin diadakan setiap tahunnya sebelum masa pandemi. Dengan bertemakan acara musik underground, festival ini selalu dihadiri oleh ribuan penikmatnya. Meskipun begitu acara ini juga sempat digelar di masa pandemi dengan konsep virtual concert. LaLaLa Festival Sumber tribunnews Festival yang ini mungkin bisa dibilang baru. Pertama kali digelar pada tahun 2016, acara ini sukses menarik banyak peminat untuk menyaksikan para penampil di sana. Acara ini menyuguhkan nuansa yang berbeda karena diadakan di hutan. Lalala Fest juga disebut sebagai The First International Forest Festival in Indonesia. Di tahun peratamanya Lalala Fest sukses menghadirkan artis internasional Kodaline untuk menghibur para penggemarnya. Playlist Festival Sumber creativedisc Yang terakhir adalah satu festival yang teranyar digelar di Bandung. Acara ini berlangsung di tahun 2019 sebelum masa pandemi datang. Di isi dengan penampil top tanah air, Playlist Festival sukses menghibur para pengunjungnya. Diantaranya para penampil di acara itu adalah Maliq and D’Essentials, Raisa, dan Glenn Fredly. Salah satu festival musik besar ini diadakan di lapangan Pussenif Bandung, tempat yang sering juga dijadikan venue acara musik lainnya. Nah Wargi Bandung, kira-kira selanjutnya setelah semua menjadi baik lagi kamu mau datang ke acara yang mana? Mari kita berdoa agar segala keadaan menjadi baik kembali dan kita bisa kembali datang ke acara musik yang seru.
Sudahcukup lama saya bolak balik melihat baliho besar tersebut, terpampang di perempatan Jalan Pasteur, Surya Sumantri dan Gunung Batu arah menuju ke
Minggu, 24 Februari 2019 1956 WIB La la La Fest di Orchid Forest Cikole Bandung dok Kemenpar Iklan Bandung - Sabtu, 23 Februari 2019, Hutan Pinus di Kawasan Cikole Bandung yang telah disulap jadi tempat pariwisata destinasi digital, ini riuh rendah oleh konser musik yang bernuansa milenial, LaLaLa juga Wisata ke Bandung, Jangan Lupa Mampir di Taman DilanAtraksi lampu sorot membuat cahaya warna-warni menarik perhatian ke arah batang-batang pinus sehingga suasana semakin romantis. “LaLaLa Fest 2019” sendiri sukses memikat ribuan pengunjung. Sebanyak 17 ribu tiket ludes terjual. Pengunjung yang hadir dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang telah disediakan seperti menikmati berbagai kuliner hingga tenda camp untuk di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 Dok. KemenparRata-rata pengunjung yang hadir adalah generasi millenial. Mereka tampak bernyanyi dan menari bersama menikmati alunan hingga hentakan musik para musisi pengisi acara di antaranya “Honne" dan “Sheila On 7”. Seperti dipaparkan dalam rilis dari Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata Kemenpar, 23 Februari 2019, udara malam Cikole yang dingin justru menjadi daya tarik tersendiri mengingat banyak wisatawan yang datang justru mencari kesegaran hawa dingin yang hampir tak bisa didapatkan sehari-hari di kota Arief Yahya di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 Dok. KemenparDisebutkan pula bahwa Menpar Arief Yahya yang hadir saat itu mengapresiasi kesuksesan konser musik “LaLaLa Fest” tersebut. “Apresiasi besar untuk Orchid Forest, Cikole. Konser musik di destinasi digital dan di tengah hutan ini konsepnya bagus sekali. Pengunjung yang datang sangat antusias,” kata Arief Yahya saat satu pertunjukan di Lala La Festival, Orchid Forest Cikole, 23 Feb 2019 Dok. KemenparDitambahkan juga bahwa terselenggaranya “LaLaLa Fest” ini merupakan salah satu pengembangan yang kreatif karena dikemas secara kekinian dan berkelas “Keinginan generasi milenial maupun individu yang senang 'berbagi' di media sosial menjadi potensi baik untuk meningkatkan pariwisata dunia digital ini,” kata juga Bukan Taman, Ini Konsep Pojok Dilan Kata Ridwan Kamil Artikel Terkait Kata Otorita IKN dan Praktisi soal Pariwisata IKN yang Bakal Dikembangkan seperti Bali 7 jam lalu Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Ekonom Beberkan Sektor Bisnis yang Bakal Bangkit 11 jam lalu Daftar Makanan Khas Bandung yang Melegenda, Layak Dicoba Saat Berkunjung 16 jam lalu BRIN dan Populix Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Gen Z 1 hari lalu Pemilu 2024, Ketua BEM UI Sayangkan Belum Adanya Caleg dan Capres yang Bicara Soal Generasi Muda 1 hari lalu Terkini IKN Dikembangkan seperti Bali Ini Kata Praktisi Pariwisata, Tiket Konser Charlie Puth Dibuka 15 Juni 2 hari lalu Rekomendasi Artikel Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini. Video Pilihan Kata Otorita IKN dan Praktisi soal Pariwisata IKN yang Bakal Dikembangkan seperti Bali 7 jam lalu Kata Otorita IKN dan Praktisi soal Pariwisata IKN yang Bakal Dikembangkan seperti Bali Otorita IKN menyebut pariwisata di IKN akan dikembangkan seperti Bali. Namun, praktisi pariwisata sebut Kaltim berbeda dengan Bali. Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Ekonom Beberkan Sektor Bisnis yang Bakal Bangkit 11 jam lalu Jokowi Segera Cabut Status Pandemi, Ekonom Beberkan Sektor Bisnis yang Bakal Bangkit Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies Celios, Bhima Yudhistira, mengatakan sejumlah sektor bisnis akan bangkit setelah pandemi berakhir. Daftar Makanan Khas Bandung yang Melegenda, Layak Dicoba Saat Berkunjung 16 jam lalu Daftar Makanan Khas Bandung yang Melegenda, Layak Dicoba Saat Berkunjung Berikut daftar makanan khas Bandung yang layak untuk Anda coba. Rasakan keunikan cita rasa dari nasi timbel, batagor, surabi, hingga cuanki. BRIN dan Populix Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Gen Z 1 hari lalu BRIN dan Populix Kerja Sama Riset Budaya Ilmiah di Kalangan Milenial dan Gen Z Kolaborasi BRIN dan Populix untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan riset dengan cara mengoptimalkan teknologi dalam proses pengumpulan data. Pemilu 2024, Ketua BEM UI Sayangkan Belum Adanya Caleg dan Capres yang Bicara Soal Generasi Muda 1 hari lalu Pemilu 2024, Ketua BEM UI Sayangkan Belum Adanya Caleg dan Capres yang Bicara Soal Generasi Muda Ketua BEM UI mengkritik para caleg dan capres yang akan maju pada Pemilu 2024 karena belum berbicara soal isu-isu yang menjadi perhatian generasi muda Terkini IKN Dikembangkan seperti Bali Ini Kata Praktisi Pariwisata, Tiket Konser Charlie Puth Dibuka 15 Juni 2 hari lalu Terkini IKN Dikembangkan seperti Bali Ini Kata Praktisi Pariwisata, Tiket Konser Charlie Puth Dibuka 15 Juni Praktisi pariwisata merespons rencana Otorita IKN Nusantara mengembangkan pariwisata dan ekonomi lokal di IKN. IKN Bakal Dikembangkan seperti Bali, Praktisi Pariwisata Kalimantan Berbeda dengan Bali 2 hari lalu IKN Bakal Dikembangkan seperti Bali, Praktisi Pariwisata Kalimantan Berbeda dengan Bali Praktisi pariwisata menyebut pariwisata dan ekonomi lokal di IKN sangat potensial. Namun, karakteristik Kalimantan berbeda dengan Bali. Menparekraf Sandiaga Berpesan Semua Harus Ikut Cawe-cawe Mengelola Desa Wisata 3 hari lalu Menparekraf Sandiaga Berpesan Semua Harus Ikut Cawe-cawe Mengelola Desa Wisata Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan pengelolaan desa wisata, termasuk Desa Wisata Pekunden, Kabupaten Banyumas harus melibatkan berbagai pihak. Nasib Satwa di Bandung Zoo Terkait Rencana Penyegelan Pemkot Bandung 4 hari lalu Nasib Satwa di Bandung Zoo Terkait Rencana Penyegelan Pemkot Bandung Pemerintah Kota Bandung menyiapkan berbagai rencana langkah kerja sama pengelolaan kebun binatang Bandung Zoo.. Kebutuhan Infrastruktur Digital Kian Besar, Data Center yang Efisien dan Berkelanjutan jadi Makin Penting 5 hari lalu Kebutuhan Infrastruktur Digital Kian Besar, Data Center yang Efisien dan Berkelanjutan jadi Makin Penting Kebutuhan infrastruktur digital terus semakin besar, sehingga mendorong pembuatan data global juga tumbuh secara eksponensial.Thefirst cryptocurrency festival in 2019. is Coming to Bandung . Following the hype of Coinfest in Jakarta, Coinfest is coming to Bandung to give you insights on Bitcoin, Ethereum, and Altcoins 2019 Market Outlook through fundamental and technical analysis presented by Indonesian crypto key players and experts! Music. Gebyar Musik 2022 BANDUNG– Rawayan West Java World music festival bakal digelar di Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2019. Festival itu dikenal dengan Rawayan World Music Festival Jawa Barat. Public Relations Angklung Udjo, Robby Murfi mengatakan, festival musik yang berbasis seraya kultural itu bakal ditayangkan yang nantinya berkolaborasi dengan musik modern. Tujuannya adalah menanamkan nilai-nilai lingkungan hidup bersama kearifan lokal yang disediakan tanah Sunda. “Rawayan World Music Festival Jawa Barat ini adalah kegiatan musik kolaboratif yang mengusung genre musik dunia sebagai tema utama, digabungkan dengan atmosfer planet hijau nan asri sebagai salah satu citra dan magnet yang disediakan oleh Bumi Parahyangan,” ujar Robby di Saung Angklung Udjo, Selasa 17/9. Dia menjelaskan, Saung Angklung Udjo sebagai etalase budaya Sunda sebagai panitia pelaksanaan festival tersebut. “Pada kali ini akan mengadakan program pengaktifan ekosistem Jawa Barat yang melibatkan kegiatan kolaborasi dalam bentuk Festival Musik Dunia yang menawarkan atmosfir tujuan hijau nan asri sebagai salah satu gambar dan magnet yang disediakan oleh Bumi Parahyangan, disertai dengan musik dunia Rawayan Jawa Barat,” sebutnya. Kata dia, pihaknya menjembatani dan berpindah ke lokal yang ada di Jawa Barat termasuk budaya Sunda dengan dunia milenial dan dunia Internasional adalah salah satu cara untuk mengembangkan ekosistem masyarakat dalam beberapa aspek. “Untuk mewujudkan hal ini, dalam Rawayan ini kami meminta untuk mengharmonikan hubungan kearifan lokal dengan dunia internasional agar terciptanya berita baik bagi dunia dan pembangunan ekosistem masyarakat sesuai dengan Kebon Udjo yang signifikan,” bebernya. Diketahui, Saung Angklung Udjo yang berdiri sejak tahun 60-an, memiliki tanggung jawab atas pemberian masa depan bangsa. Bersama dengan mitra, Saung Angklung Udjo berinisiatif untuk turut serta membangun citra Bumi Parahyangan sebagai tujuan wisata yang hijau dan asri serta memperkenalkan kehangatan masyarakat Jawa Barat melalui kebesaran filosofi dan nilai kearifan lokal yang terkandung pada seni budaya musik. “Sesuai dengan prinsip pendiri Saung Angklung Udjo Simpan yang lama dan buat yang baru’ menjadi dasar bagi kami untuk melakukan kegiatan kolaborasi dalam bentuk Festival Musik Dunia,” urainya. Halaman 1 2